Bobo.id - Pada Jumat dini hari, 18 Maret 2022 telah terjadi gempa bumi di wilayah Banten, teman-teman.
Gempa bumi telah mengguncang wilayah Cigemlong, Lebak, Banten, pada Jumat pukul 03.53 WIB.
Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa itu berkekuatan 5,1.
Titik pusat atau episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,75 derajat LS; 106,21 derajat BT, yang tepatnya berlokasi di darat wilayah Cigemlong, Lebak, Banten pada kedalaman 154 km.
Menurut BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman gempa bumi, gempa bumi yang terjadi di Jumat dini hari tersebut merupakan jenis gempa bumi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Analisis BMKG
Selanjutnya, BMKG menganalisis mekanisme sumber gempa bumi.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi Banten memiliki mekanisme pergerakan geser turun.
Artinya, lempeng Bumi yang menyebabkan gempa Bumi dini hari tadi bergerak turun atau mendekati inti Bumi.
Baca Juga: Indonesia Diguncang 13 Gempa Selama Seminggu Terakhir, Gempa Apa Saja?
Gempa bumi ini bisa dirasakan di daerah Cibaliung dengan skala guncangan menengah, teman-teman.
Sedangkan di daerah Bogor, Depok, Karawaci, Tangerang dan Tangerang Selatan dan Pandeglang gempa bumi ini bisa dirasakan dengan skala intensitas rendah.
Untunglah, BMKG juga menuturkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Monitoring Lanjutan
Meski gempa telah berhenti, BMKG tetap memantau aktivitas gempa bumi di Banten.
Setelah gempa bumi terjadi hingga pukul 04.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG pun mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
BMKG juga menyarankan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh kabar seputar gempa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Untuk berjaga-jaga, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang sudah retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca Juga: Jangan Langsung Dekati Bangunan, Ini Hal yang Harus Dilakukan Setelah Terjadi Gempa
Itu adalah cara penyelamatan utama yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari risiko tertimpa bangunan saat terjadi gempa, baik gempa berkekuatan besar atau kecil.
Kenapa Banten Rawan Gempa?
Wilayah Banten memang terdapat banyak sumber gempa aktif.
Penyebabnya adalah di wilayah Banten banyak terjadi pergeseran lempeng bumi.
Di antaranya adalah subduksi lempeng megathrust, yang disebabkan pertemuan dua lempeng benua Indo-Australia di Laut Sunda.
Subduksi lempeng ini bisa menyebabkan guncangan yang berasal dari aktivitas lempeng yang saling menekan.
Subduksi lempeng ini merupakan penyebab gempa bumi yang umunya berasal dari daratan, seperti yang terjadi di Banten dini hari tadi.
Selain itu, ada penyebab gempa sesar aktif. Sesar adalah patahan permukaan Bumi yang mengikuti arah rekahan lempeng. Sesar aktif ini adalah penyebab gempa bumi yang umumnya berasal dari laut.
Karena Banten terletak di wilayah subduksi lempeng dan sesar aktif, maka Banten adalah wilayah rawan gempa bumi-
Kuis! |
Setelah monitoring lanjutan, apa saja imbauan BMKG pada warga setelah gempa? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | BMKG,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR