Bobo.id - Pemerintah Australia pada Jumat (11/2/2022) lalu, secara resmi mengumumkan koala sebagai spesies yang terancam punah.
Menteri Lingkungan Australia Susan Ley mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan perlindungan untuk koala di wilayah New South Wales, Queensland, dan Australian Capital Territory (ACT) dengan mengubah status rentan menjadi terancam punah.
Pada 2020, para peneliti sudah memperingatkan bahwa koala akan punah sebelum 2050 jika tidak segera ditangani oleh negara.
Dilansir dari New York Post, banyak koala di Australia yang menderita klamidia, yang merupakan salah satu penyakit reproduksi.
Akibat klamidia, populasi koala di New South Wales turun 33 hingga 61 persen sejak 2001.
Sementara itu, sejak 2001 juga, jumlah koala di Queensland mengalami penurunan hingga setengahnya akibat kekeringan, kebakaran, dan penggundulan hutan.
The Australian Koala Foundation memperkirakan ada kurang dari 100 ribu koala yang tersisa di alam liar, kira-kira jumlah koala yang tersisa hanya sekitar 43 ribu.
Hal tersebut diperparah dengan kebakaran hutan musim panas yang terjadi pada 2019 hingga 2020, telah membuat sekitar 5.000 koala mati.
Selain itu, kebakaran hutan juga merusak 24 persen habitat koala di New South Wales.
Baca Juga: Informasi Tentang Badak Jawa: Cara Berkembang Biak dan Jenis Makanan, Materi Kelas 5 SD Tema 5
Cara Selamatkan Koala
Beberapa langkah yang diambil Pemerintah Australia untuk menyelamatkan habitat koala, menurut Ley, adalah vaksin untuk mencegah dan mengobati klamidia, serta penggunaan drone untuk mengamati dan memulihkan habitat.
Menurut Pemerintah Australia, masuknya koala ke dalam daftar hewan yang terancam punah akan menyoroti dan membantu mengatasi punahnya koala.
Kelompok konservasi berpendapat, ada lebih banyak hal lagi yang harus dilakukan untuk mencegah kepunahan koala.
The Australian Koala Foundation telah menyerukan Undang-Undang untuk melindungi koala serta mengekang proyek pembukaan lahan dan pertambangan yang merusak habitat asli koala.
Sementara itu, senior manajer kampanye di Humane Society International (HSI) Alexia Wellbelove mengatakan, keputusan Ley dapat mendorong Pemerintah Australia untuk berbuat lebih banyak guna mengatasi keadaan lingkungan negara yang menurun.
Lebih lanjut, Wellbelove menyebut keputusan itu perlu diikuti dengan tindakan peninjauan Undang-Undang lingkungan nasional.
Fakta Unik Koala
Koala memeluk pohon untuk mendinginkan temperatur tubuhnya, menurut temuan terbaru peneliti.
Baca Juga: Gawat! Situs Warisan Budaya di Pulau Sumba Terancam Punah, Ini Penyebabnya
Ini diperkuat dengan pengamatan salah seorang mahasiswi doktoral, Natalie Briscoe, sepanjang tahun mengenai perilaku koala.
Koala akan naik ke bagian atas pohon selama musim dingin. Lalu sebaliknya, hewan tersebut akan beranjak ke bagian bawah pohon selama musim panas.
Sebagai hewan herbivora, koala biasanya memakan daun kayu putih dari pohon Eucalyptus. Koala bahkan bisa makan sebanyak 450 gram daun kayu putih Eucalyptus dalam waktu sehari.
Padahal daun Eucalyptus dikenal beracun, teman-teman. Untungnya, sistem pencernaan bisa memecah racun dari daun dengan baik sehingga, koala tetap sehat.
Namun, karena energinya terkuras habis untuk memecah racun dari daun Eucalyptus tersebut, koala jadi lebih sering tidur.
Biasanya, koala tidur selama 18 hingga 22 jam dalam sehari.
(Penulis: Diva Lufiana Putri, Grace Eirin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR