Bobo.id - Sudah sejak 70 tahun yang lalu, Florida telah menjadi tempat untuk peluncuran roket menuju ruang angkasa.
Terakhir kali NASA berhasil mengirim astronaut ke luar angkasa dari AS adalah pada tahun 2011, dengan Robert Behnken dan Douglas Hurley sebagai astronaut.
Roket tersebut berangkat dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Behnken (48) dan Hurley (53), merupakan astronaut berpengalaman NASA yang telah terlibat dalam pengujian kapsul Crew Dragon.
Hurley, merupakan pilot pesawat tempur di Angkatan Laut AS, sebelumnya terlibat dalam penerbangan terakhir pesawat ulang-alik Atlantis pada 2011 sebelum itu dihentikan.
Sementara Behnken adalah seorang insinyur uji terbang Angkatan Udara AS yang telah menghabiskan waktu 29 hari di luar angkasa dengan waktu perjalanan 37 jam.
Roket yang digunakan pada perjalanan ruang angkasa tahun 2011 adalah Roket Falcon yang lepas landas dari launchpad 39A di Kennedy Space Centre, Florida.
Pada tahun 1981 hingga 2011, total 135 misi diterbangkan, seluruhnya dari Kennedy Space Center (KSC) di Florida.
Pada Kamis (17/3/2022) kemarin, roket Space Launch System (SLS) melakukan perjalanan 11 jam dari High Bay 3 Vehicle Assembly Building (gedung perakitan) menuju ke Landas Luncur 39B di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Baca Juga: Unik! NASA Menemukan 'Bunga' di Planet Mars, Apakah Ada Kehidupan di Sana?
Pertanyaannya, mengapa penerbangan roket dan pesawat ruang angkasa selalu dilakukan dari Florida, Amerika Serikat?
Mengenal Cape Canaveral
Cape Canaveral merupakan sebuah tanjung di Brevard County, Florida, Amerika Serikat, dekat dengan pusat pesisir Atlantik.
Di sana, terdapat dua lokasi tempat peluncuran pesawat, yaitu Kennedy Space Center dan Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral.
Meskipun bukan tempat pertama roket diluncurkan, Cape Canaveral telah digunakan sebagai salah satu gerbang Amerika Serikat ke alam semesta.
Ada dua alasan mengapa wilayah ini digunakan sebagai tempat peluncuran roket. Pertama, karena dekat dengan khatulistiwa dibanding wilayah Amerika Serikat yang lain.
Kedua, karena terletak di Pantai Timur, yang merupakan tempat paling tepat untuk peluncuran roket.
Ini disebabkan karena jika roket diluncurkan melalui Pantai Timur, roket akan mendapatkan dorongan dari rotasi bumi yang bergerak dari barat ke timur.
Selain itu, kecepatan putaran tertinggi terjadi di khatulistiwa, sedangkan yang paling lambat berada di kutub.
Baca Juga: Planet Venus dan Uranus Berputar Mengitari Matahari Berbeda Arah dengan Planet Lain, Mengapa?
Nah, Cape Canaveral ini berada pada 28 derajat lintang di atas khatulistiwa.
NASA menjelaskan bahwa jarak dari pusat rotasi memengaruhi seberapa besar dorongan untuk roket bisa meluncur.
Pada planet Bumi, titik terjauh dari titik pusat planet berputar akan berada di khatulistiwa, menurut penjelasan NASA.
Karena Cape Canaveral berada pada 28 derajat lintang di atas khatulistiwa, maka dorongan yang didapatkan roket menjadi sedikit lebih rendah daripada kecepatan putaran Bumi.
Akibatnya, dorongan tersebut menjadi sekitar 1.471 km/jam. Padahal pesawat Crew Dragon membutuhkan sekitar 27.000 km/jam ketika memasuki atmosfer Bumi.
Oleh karena itu, Kennedy Space Center di Cape Canaveral dijadikan tuan rumah untuk ribuan peluncuran roket.
Kuis! |
Sebutkan dua lokasi tempat peluncuran pesawat di Florida, AS! |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR