Setelah itu, kabut tersebut berputar-putar dengan sangat cepat hingga memadat. Hingga, putaran kabut ini pun akhirnya menjadi matahari dan planet-planet.
Teori ini diungkapkan oleh ilmuwan Jerman bernama Immanuel Kant pada 1724-1804.
2. Teori planetesimal
Sama seperti teori nebula, teori planetesimal ini juga menyatakan kalau tata surya berasal dari kabut.
Namun, gumpalan kabut itu berbentuk pilinan atau spiral hingga terbentuklah kabut pilin.
Akibat kabut yang terpilin berputar terus-menerus.
Maka terjadilah tumbukan dan menciptakan gaya gravitasi, hingga kabut tersebut menggumpal lebih besar dan membentuk matahari, serta planet-planet lainnya.
Baca Juga: Manfaat Selokan di Sekitar Rumah bagi Manusia, Materi Kelas 5 SD Tema 5
Teori ini diungkapkan oleh Moulton dan Chamberlin pada 1905.
3. Teori awan debu
Teori awan debu atau proto planet ini menjelaskan kalau tata surya matahari dan planet-planet lainnya berasal kabut gas.
Kabut ini tersebar tipis di luar angkasa dan jumlahnya banyak. Lalu, terjadilah gaya tarik-menarik antarmolekul kabut gas tersebut.
Source | : | Erlangga |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR