Pada tahun 1966 di Toronto, Kanada, tercatat seekor kucing domestik melahirkan anak kucing yang tidak berbulu karena hasil dari mutasi genetik alami.
Karena unik, kucing di Toronto itu diberi nama 'Prune' dan dibiakkan dengan cara pemuliaan hewan
Meski begitu, belum pasti bahwa semua kucing Sphynx yang ada saat ini adalah keturunan dari Prune, atau kucing lain dengan mutasi genetik ini.
Mutasi ini terjadi pada gen keratin 71 (KRT71), yang memainkan peran penting dalam pembentukan rambut.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa gen ini juga mengatur jenis bulu keriting atau bergelombang pada anjing, tikus, dan tikus.
Perawatan Kucing Sphynx
Karena bulunya yang sangat pendek, kucing Sphynx ini tidak tahan hawa dingin dan hawa panas, teman-teman.
Baca Juga: Justru Tidak Berbulu Lebat, Ini 4 Kucing Termahal di Dunia yang Dihargai Miliaran
Oleh sebab itu, kucing Sphynx harus dipelihara dalam rumah dan tidak bisa menjadi kucing liar.
Kucing Sphynx harus dimandikan secara teratur dan diberi pakan untuk kesehatan kulitnya yang terlalu peka.
Bagi teman-teman pemilik kucing Sphynx, kucing ini sangat suka dimanja, lo.
Kucing Sphynx bukanlah kucing yang agresif, melainkan kucing yang jinak dan pemalu.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Focus |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR