Bobo.id - Jika teman-teman merupakan penggemar film superhero, pasti tak asing dengan beberapa tokoh pahlawan super.
Salah satunya adalah Iron Man, yang bisa terbang dengan memakai baju setelan jet yang membuatnya bisa terbang.
Di dunia nyata, baju setelan jet ini juga diciptakan dan digunakan, lo, teman-teman!
Tim paramedis di Lake District Inggris telah berhasil menciptakan baju setelan dengan teknologi maju yang membuat mereka bisa terbang.
Pembuatan baju setelan jet ini dimaksudkan agar para dokter bisa menjangkau para pasien di daerah terpencil dengan mudah.
Pakaian Terbang
Pakaian terbang atau flying suit ini diciptakan dan dikembangkan oleh penemu bernama Richard Browning dari Gravity Industries.
Richard ini terinspirasi dari dedikasi para dokter yang tetap semangat bekerja di daerah pedesaan terpencil Inggris.
Lake District di Inggris merupakan wilayah pedesaan luas yang dikelilingi hutan, danau, dan pegunungan.
Baca Juga: Perbedaan UGD dan IGD, Tempat Penanganan Darurat di Rumah Sakit
Jadi, para dokter dan ambulans akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai daerah-daerah terpencil di sana.
Sayangnya, di daerah itu pun belum dibangun pusat kesehatan yang besar.
Jadi, tim dokter harus mengunjungi beberapa daerah terpencil di hari-hari tertentu dalam satu bulan.
Paramedis Pemberani
Saat baju setelan jet itu jadi, tim paramedis pemberani pun langsung menguji coba setelan tersebut.
Mereka memakai setelan itu dan terbang melewati danau di Lake District.
Tim paramedis itu tergabung dalam The Great North Air Ambulance Service (GNAAS) yang sudah melayani Lake District selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Daily Mail, dokter Mawson, salah satu anggota tim, menggambarkan uji coba itu seperti 'mengendarai sepeda tanpa stang (kemudi)'.
Setelan jet ini dibangun dari lima mesin jet mini, dua jet melekat pada masing-masing tangan, dan satu mesin jet ada di dalam ransel.
Baca Juga: Palang Merah Indonesia Punya Bank Darah, dari Mana Asal Darah Itu?
Keunggulan Setelan Jet
Setelan jet ini bisa bergerak dengan kecepatan hingga 136 kilometer per jam.
Jadi, waktu berjam-jam untuk menempuh perjalanan menuju pasien bisa dihemat hingga 10 hingga 15 menit melewati danau dan padang rumput.
Sebagai bagian dari uji coba, setelan jet itu bisa membawa seseorang naik 900 meter dalam waktu kurang dari delapan menit.
Setelan jet itu juga nantinya akan dilengkapi beberapa alat keamanan untuk para dokter yang mengendarainya.
Dokter cukup membawa perlengkapan di ransel khusus yang dilekatkan di dadanya.
Sebagai perbandingan, dibutuhkan helikopter tiga kali lebih lama, sementara paramedis berjalan kaki setidaknya membutuhkan waktu satu jam.
Setelan jet berbahan bakar kerosene ini direncanakan akan mulai beroperasi pada musim panas di pertengahan tahun 2022.
Unik, ya!
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR