Bobo.id - Beberapa orang mungkin pernah merasakan rasa seperti sudah familiar atau tidak asing pada sesuatu.
Bila teman-teman juga pernah mengalami hal tersebut, kondisi itu sering disebut dengan dejavu.
Saat dejavu terjadi, sering kali kita akan merasa bingung dan berpikir bahwa telah melupakan sesuatu.
Bahkan ada juga beberapa orang yang mengaitkan dengan petanda sebuah pristiwa lain.
Tapi Apa Sebenarnya Dejavu Itu?
Istilah dejavu berasal dari bahasan Prancis yang memiliki arti 'pernah melihat'
Kata dejavu pertama kali digunakan oleh Emile Boirac pada tahun 1876 yang merupakan seorang ilmuan dan filosofis Prancis.
Fenomena dejavu memang agak rumit untuk dijelaskan, namun kondisi ini disebut cukup wajar terjadi, bahkan sekitar 70 persen orang di dunia pernah mengalami hal ini.
Kondisi ini pun memiliki beberapa jenis seperti kondisi sudah pernah mengunjungi dan pernah mengalami.
Baca Juga: 7 Dampak Kecanduan Gadget, Salah Satunya Gangguan Ingatan
Kondisi dejavu bisa terjadi kapan saja seperti pada kehidupan sehari-hari.
Penyebab Dejavu
Karena termasuk peristiwa yang rumit, ada beberapa teori berbeda yang mencoba menjelaskan peristiwa ini.
1. Teori tentang Ingatan Manusia
Ada banyak penelitian yang dilakukan dengan menggunakan daya ingat manusia, salah satunya adalah menanamkan kata yang berkaitan.
Seperti kata kasur, bantal, selimut, yang berkaitan dengan kata tidur, sehingga orang akan merasa tidak asing dengan kata tidur walau tidak pernah mendengarnya.
Selain itu masih ada beberapa percobaan yang berkaitan dengan ingatan sudah dilakukan untuk mengetahui penyebab dari dejavu.
Dari semua penelitian disimpulkan bahwa dejavu merupakan fenomena yang berkaitan dengan ingatan.
Namun, hingga kini penelitian terkait ingatan manusia masih terus dilakukan terlebih terkait sistem saraf dan otak.
Baca Juga: Bisa Mempertajam Ingatan, Inilah Manfaat Mendengarkan Musik Favorit
2. Teori Split Perception
Teori split perception ini menilai peristiwa dejavu merupakan kondisi saat seseorang yang pernah mengalami peristiwa di tempat yang sama di dua waktu berbeda.
Hal ini terjadi saat salah satu peristiwa tidak direkam secara lengkap, atau teralihkan sesuatu.
Jadi saat peristiwa pertama terjadi, otak hanya merekam secara singkat sehingga saat peristiwa yang sama terulang, orang tersebut merasa sudah pernah mengalami.
Kondisi itu juga membuat seseorang mencoba menggali ingatan dengan begitu dalam karena informasi dalam otak tidak lengkap.
Pada teori ini, juga disebut bahwa peristiwa dejavu merupakan aktivitas otak yang normal.
3. Teori Gangguan pada Otak Kecik
Masih ada teori lain menjelaskan tentang fenomena dejavu, yaitu adanya gangguan pada otak kecil.
Pada umumnya, otak memiliki tugas untuk mengingat berbagai peristiwa yang sedang terjadi sekaligus mengingat memori masa lalu.
Baca Juga: Bukan karena Pikun, Lupa Bisa Dipengaruhi Berbagai Sebab, Apa Saja, ya?
Jadi otak mengira bahwa hal yang terjadi adalah peristiwa di masa lalu yang sudah terjadi sebelumnya.
Hal itu terjadi karena adanya salah penangkapan kinerja otak atau gangguan pada otak kecil.
Berbahayakah Dejavu?
Walau belum benar-benar diketahui secara pasti penyebab dejavu, namun bisa dipastikan kondisi ini tidak berbahaya.
Dari semua teori yang sudah dijelaskan, dejavu merupakan masalah otak yang tidak berbahaya.
Bahkan seperti dijelaskan sebelumnya, dejavu terjadi hampir 70 persen orang di dunia dan tidak menimbulkan efek serius.
Dejavu pun tidak terjadi dalam waktu yang lama hanya sekitar 10 hingga 30 detk saja.
Meski ada beberapa orang yang mengaitkan dejavu dengan beberapa penyakit mental, namun hal itu belum bisa dianggap pasti sebelum adanya pemeriksaan dari dokter.
Jadi jika teman-teman mengalami dejavu, tidak perlu khawatir karena hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi.
Baca Juga: 3 Hal yang Bisa Pertajam Ingatan, Lakukan Mulai Sekarang untuk Cegah Pikun
Nah, itu tadi penjelasan tentang dejavu yang sering membuat banyak orang kebingungan.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | alodokter.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR