Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bagaimana proses pembentukan urine dari dalam ginjal?
Organ ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berperan dalam sistem ekskresi manusia.
Sistem ekskresi adalah sistem yang bertugas untuk membuang dan mengolah sisa proses metabolisme dan racun dari dalam tubuh.
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di dalam darah.
Ginjal terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang, tepatnya di belakang perut.
Nah, setelah kita mengenal tentang organ ginjal manusia, kita juga akan belajar tentang proses pembentukan urine di dalamnya.
Yuk, simak bersama!
Proses Pembentukan Urine
Pada proses pembentukan urine, terdapat tiga tahap yang harus dilalui, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Organ Ginjal dalam Sistem Ekskresi
1. Filtrasi
Filtrasi disebut juga penyaringan, yaitu proses penyaringan darah dari zat zat sisa metabolisme yang dapat meracuni tubuh yang terjadi di glomerulus.
Darah dari aorta akan menuju ke badan Malpighi untuk disaring di glomerulus.
Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat berukuran kecil, keluar melalui pori-pori.
Selanjutnya, air dan zat-zat yang berukuran kecil, seperti garam, asam amino, glukosa, urea, serta ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor masuk ke kapsula Bowman.
Hasil dari proses filtrasi disebut urine primer atau filtrat glomerulus.
2. Reabsorpsi
Reabsorpsi disebut juga penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna untuk tubuh.
Dari kapsula Bowman, urine primer menuju tubulus kontortus proksimal, yang dalam perjalanannya mengalami proses reabsorpsi.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Organ Kulit dalam Sistem Ekskresi
Proses ini bertujuan untuk menyerap glukosa, garam, air, asam amino, dan ion kalium, dan sedikit urea.
Hasil dari penyerapan kembali ini adalah urine sekunder atau filtrat tubulus.
Urine sekunder yang mengandung garam, air, urea, dan urobilin akan mengalir di sepanjang tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle.
Dalam perjalanan inilah, urine sekunder akan terus mengalami penyerapan.
Urobilin ini memberikan warna kuning pada urine, sedangkan urea memberikan bau menyengat pada urine.
3. Augmentasi
Augmentasi disebut juga penambahan zat-zat sisa untuk membentuk urine yang sesungguhnya.
Urine sekunder dari tubulus kontortus proksimal kemudian akan menuju tubulus kontortus distal.
Dalam tubulus kontortus distal ini, darah akan menyekresikan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui pembuluh kapiler ke dalam urine sekunder.
Baca Juga: Mengenal Sistem Ekskresi Manusia, Apa yang Membuat Keringat Keluar dari Tubuh?
Hasil dari proses tersebut adalah urine yang sesungguhnya.
Urine ini akan mengalir mengalir menuju tubulus kolektivus, kemudian bermuara ke rongga ginjal, dan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter.
Jika kandung kemih sudah menampung urine sampai batas kemampuannya, maka dinding kandung kemih akan tertekan (menyebabkan rasa ingin buang air kecil).
Kemudian, otot perut dan otot kandung kemih akan berkontraksi sehingga urine bisa keluar dari tubuh melalui uretra.
Kuis! |
Apa yang terjadi pada proses filtrasi pembentukan urine? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR