Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar istilah debu bulan?
Sampel debu Bulan yang didapat dari misi Apollo 11 oleh astronaut Neil Armstrong, berhasil dilelang seharga 504.375 dolar AS atau sekitar 7,1 miliar rupiah, lo.
Sampel debu Bulan ini dikonfirmasi NASA menjadi bagian dari sampel Bulan pertama yang dikumpulkan oleh astronaut Apollo 11.
Lalu, sebenarnya apa itu debu Bulan? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Debu Bulan
Debu bulan biasanya digunakan untuk menyebut material yang lebih halus daripada tanah bulan.
Ada yang membatasi ukuran debu bulan sebagai butiran berdiameter kurang dari 50 mikrometer atau kurang dari 10 mikrometer.
Kita tidak disarankan untuk menghirup debu bulan.
Bagaimana tidak, debu bulan ternyata memiliki partikel tajam yang dapat melukai atau bahkan menyebabkan kematian jika dihirup.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Akan Ada Pink Moon dan 4 Fenomena Langit Lainnya pada April 2022
Berbahaya Bagi Manusia
Tahukah teman-teman? Debu-debu bulan diperkirakan dapat merusak DNA manusia dan binatang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sekitar 90% dari neuron tikus dan sel paru-paru manusia mati setelah melakukan kontak dengan debu Bulan.
Dalam penelitian, ilmuwan menunjukkan sel-sel hidup dari hewan pengerat dan manusia ke analog debu Bulan.
Sel-sel tidak bisa bekerja dengan baik dan sekitar 90% sel otak tikus mati.
Begitupun dampaknya pada manusia, sel paru-paru manusia akhirnya mati setelah bersentuhan dengan debu Bulan.
Dalam bulan terdapat kandungan radikal hidroksil. Hal itu yang telah dikaitkan dengan kanker paru-paru.
Tentunya ini menjadi masalah yang cukup serius bagi para astronaut yang ingin mengunjungi Bulan di masa depan.
Bagaimana tidak, mereka harus melengkapi diri dengan baju ruang tertutup yang kuat untuk menjelajah ke permukaan Bulan.
Baca Juga: Apa Itu Fenomena Pink Moon? Bisa Disaksikan Sabtu Malam Sebelum Matahari Terbenam
Astronaut Alergi pada Debu Bulan
Astronaut sering dikenal karena kehebatannya mencapai bulan.
Namun, apakah teman-teman tahu, ternyata ada astronaut yang memiliki alergi pada debu bulan.
Ia bernama Harrison Schmitt. Ia mendarat di Lembah Bulan Taurus-Littrow pada 11 Desember 1972 dengan 11 orang lainnya.
Menariknya, ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari rombongannya dan telah melakukan serangkaian latihan untuk misi Apollo itu.
Namun, ia mengklaim bahwa dirinya menderita penyakit setelah tak sengaja menghirup debu Bulan.
Menurutnya, partikel yang menempel di baju antariksa menyebabkan reaksi langsung setelah ia melepas pakaian itu.
Dilansir dari Kompas.com, bagian dalam hidung Harrison Schmitt membengkak dan reaksi alerginya dapat terdengar dari suaranya.
Nah, itulah informasi mengenai debu bulan. Semoga bisa menambah pengetahuan teman-teman, ya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR