Bobo.id - Teman-teman pasti tahu karakter Spongebob. Spongebob adalah spons berwarna kuning yang ceria dalam menjalami hari-harinya.
Penciptanya, Stephen Hillenburg mengatakan kalau karakter Spongebob terinspirasi dari hewan spons di laut, lo.
Hewan apa, ya, itu?
Hewan itu adalah Porifera atau spons. Porifera terdiri dari koloni hewan, mirip dengan karang dan dapat hidup selama ribuan tahun.
Spons kaca adalah salah satu spons yang hidup terpanjang di Bumi. Anggota kelompok ini sering ditemukan di laut dalam dan memiliki kerangka yang menyerupai kaca, sesuai nama mereka.
Sebuah studi 2012, memperkirakan spons kaca milik spesies Monorhaphis cuni yang bisa mencapai usia 11.000 tahun. Menarik, ya.
Yuk, simak fakta seru ini agar teman-teman semakin kenal dengan karakter hewan Porifera.
1. Tubuh Berpori serupa Busa
Tahukah teman-teman? Ciri khas yang terdapat pada Porifera adalah memiliki pori-pori serupa busa pada sekujur tubuhnya.
Baca Juga: Ada yang Usianya Singkat hingga Abadi, Inilah Alasan Mengapa Usia Hidup Hewan Bisa Berbeda-beda
Pori-pori ini digunakannya untuk mendapat makanan. Namun ia cenderung pasif bergerak sehingga hanya diam menunggu plankton melewati pori-porinya untuk kemudian dimakan.
Bentuk tubuh Porifera menyerupai tabung atau vas bunga dengan benuk simetris radial.
Warna tubuh Porifera sangat bervariasi, sehingga ketika berada di kedalaman laut sangat indah untuk dilihat.
2. Sering Dikira Tanaman Laut
Apakah teman-teman jadi salah satu orang yang menganggap hewan ini adalah tanaman laut?
Tenang saja, teman-teman tidak sendiri. Banyak orang mengira spons laut sebagai tanaman karena sifatnya yang pasif dan menempel pada karang.
Padahal spons laut tidak memperoleh energi melalui fotosintesis, lo.
Dalam taksonomi, spons laut termasuk ke dalam kingdom animalia dan filum porifera.
Makhluk hidup yang tergolong dalam filum porifera adalah hewan multiseluler yang tidak memiliki organ tubuh lengkap seperti kepala atau kaki sehingga tidak heran jika dia sering dikira sejenis dengan rumput laut.
Baca Juga: Bisa Sebesar Manusia! Ini 5 Fakta Elang Harpy, Predator Bercakar yang Mematikan
3. Porifera Mampu Berkembang Biak dengan Tunas
Tahukah teman-teman, walau Porifera merupakan spesies fauna, namun ia dapat hidup dan berkembang biak secara vegetatif.
Dalam prosesnya, perkembangbiakan Porifera diawali dengan pembentukan tunas.
Tunas Porifera bermula dari pembentukan kuncup pangkal kaki. Kuncup tunas tersebut akan terus membesar seiring waktu, sehingga akan terbentuk kuncup-kuncup baru.
Dari kuncup-kuncup tunas Porifera tersebut kemudian akan membentuk koloni-koloni porifera yang baru.
4. Porifera Dapat Digunakan sebagai Bahan Kosmetik dan Obat
Selain sebagai biota laut, beberapa jenis Porifera juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik dan juga obat, lo.
Jenis porifera yang dapat digunakan sebagai bahan kosmetik dan juga obat pada manusia adalah Demospongia.
Demospongia merupakan jenis Porifera yang terbentuk dari silikon yang kemudian membentuk individu baru serta mengandung jaringan spongin.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Beragam Jenis Adaptasi yang Dilakukan Hewan
Senyawa bioaktif yang berasal dari spons laut ini memiliki banyak manfaat, khususnya di dunia pengobatan seperti untuk kanker, leukimia bahkan HIV
5. Tidak Bisa Dimakan oleh Manusia
Tahukah teman-teman, beberapa spons mengandung racun berbahaya dan memiliki spikula (semacam tulang pada spons laut) yang tajam serta sulit terlihat mata.
Ketika diangkat dari laut, spons laut juga akan mengeluarkan semacam lendir sebagai mekanisme pertahanan diri.
Lendir ini akan menghasilkan bau yang amis yang membuat kita tidak bisa memakannya.
Nah, itulah fakta fakta unik porifera yang kerap dikira tanaman laut. Semoga bisa menambah wawasan teman-teman, ya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR