Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu, hari ini kita memperingati hari apa?
Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai salah satu pahlawan perempuan Indonesia.
R.A. Kartini atau lengkapnya Raden Ajeng Kartini lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 21 April 1879 atau tepatnya 143 tahun lalu.
Ayah R.A. Kartini adalah Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Ario Adipati Sosroningrat.
Sedangkan ibunya bernama M.A. Ngasirah, seorang putri dari seorang guru agama di Teluwakur, Jepara.
Raden Ajeng Kartini meninggal pada tahun1904 di Rembang, Jawa Tengah, dan mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1964.
Semboyan dan buku yang paling erat kaitannya dengan R.A. Kartini adalah buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' adalah surat-surat Kartini kepada para sahabatnya yang merupakan orang Belanda.
Kemudian kumpulan surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan. Namun, tahukah kamu surat-surat R.A. Kartini juga dicantumkan dalam buku-buku lain? Yuk, simak ada apa saja!
Baca Juga: Mengulik Isi Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Karya RA Kartini
Surat-Surat Kartini
Dilansir dari Kompas.id, R.A. Kartini menuliskan banyak surat berbahasa Belanda semasa hidupnya yang dikirimkan kepada sahabat penanya yang sebagian besar orang Belanda.
Melalui surat-surat tersebut, RA Kartini menuliskan pemikirannya tentang persoalan emansipasi perempuan dan masalah sosial umum.
Dia memandang bahwa perempuan harus berjuang agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum. S
Sampai RA Kartini wafat, tercatat ada 246 surat yang ditulisnya dan tersimpan di luar negeri.
Sebagian dari surat tersebut kemudian dibukukan dan dicetak dengan judul Door Duisternis tot Lich atau yang lebih dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang oleh pasangan suami istri Jascques Abendanon.
Kepada siapakah surat-surat R.A. Kartini tersebut ditujukan? Dilansir dari Kompas.com, inilah beberapa tujuan surat yang ditulis langsung oleh R.A. Kartini.
Door Duisternis tot Lich berisikan 106 surat RA Kartini kepada para sahabat penanya. Berikut ini adalah beberapa surat-suratnya:
- Estelle H Zeehandelaar atau Stella (14 surat)
- Prof. dr. GK Anton di Jena dan istrinya (3 surat)
- Ny. Ovink-Soer (8 surat)
- Dr. N. Andriani (4 surat)
- Ir. HH van Kol (3 surat)
- Ny. HG de Booy-Boisevain (5 surat)
- Ny. N van Kol (3 surat)
- Mr. JH Abendanon (5 surat)
- Ny. RM. Abendanon-Mandiri (49 surat)
- EC Abendanon (6 surat)
Baca Juga: Tetap Bersemangat Belajar Meski Tidak Lagi Boleh Sekolah, Ketahui Lebih Jauh Tentang Kartini, yuk!
- Sepucuk surat tidak jelas ditujukan kepada siapa dan sepucuk lagi merupakan surat gabungan kepada suami-istri Abendanon.
Buku Berisi Surat Kartini
Pada 1922, Door Duisternis tot Lich dialihbahasakan dalam bahasa Melayu oleh Empat Saudara dengan judul Habislah Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran.
Di kawasan Indonesia buku tersebut diterbitkan oleh Balai Pustaka dengan Armijn Pane sebagai penerjemah surat-suratnya.
Selain diterjemahkan oleh Armijn Pane, Kumpulan surat RA Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno.
Versi terjemahan Sulastin Sutrino diterbitkan dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya.
Terdapat buku lain yang berisikan terjemahan dari surat-surat RA Kartini, yakni Letters from Kartini, An Indonesia Feminist 1900-1904 yang diterjemahkan oleh Joost CotÚ.
Pada buku tersebut tidak hanya menerjemahkan surat RA Kartini yang dimuat dalam buku Door Duisternis tot Licht, namun Joost CotÚ juga menambahkan terjemahan seluruh surat asli RA Kartini kepada Nyonya Abendanon.
Oleh karenanya terdapat surat-surat pada buku Letters from Kartini, An Indonesia Feminist 1900-1904 yang tidak ditemukan di dalam Door Duisternis tot Licht.
Letters from Kartini, An Indonesia Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat RA Kartini termasuk di dalamnya 46 surat untuk Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.
(Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah, Grace Eirin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR