Bobo.id - Pada malam hari, bintang yang berkelap-kelip adalah keindahan yang menghiasi malam yang gelap.
Dalam astronomi, bintang merupakan benda langit yang terbentuk dari hidrogen dan helium yang menghasilkan cahaya dan panas.
Tahukah teman-teman, bintang juga memiliki siklus hidup dan kematian seperti manusia di Bumi.
Di akhir hidupnya, bintang yang mati akan meledak ditandai dengan peristiwa yang sering kita kenal sebagai peristiwa supernova.
Dilansir dari National Geographic, beberapa bintang di alam semesta akan terbakar untuk mengakhiri evolusinya.
Namun ternyata tidak semua bintang akan mengalami peristiwa ini, lo.
Supernova dari Bintang Tunggal Bermassa Besar
Supernova hanya terjadi pada bintang yang massanya delapan kali massa matahari atau lebih masif dari matahari.
Nah, supernova akan terjadi ketika bintang tersebut tidak lagi memiliki cukup bahan bakar untuk menciptakan tekanan keluar.
Baca Juga: Sudah Jalani Setengah Hidupnya, Apa yang Terjadi Jika Matahari Mati?
Hal ini yang kemudian memicu terjadinya dorongan gravitasi ke dalam massa bintang yang besar.
Pertama, bagian luar bintang akan mengembang menjadi raksasa merah.
Sementara di bagian dalamnya, pusat bintang akan menghasilkan gravitasi dan memulai terjadinya pengerutan.
Saat mengerut, pusat bintang menjadi lebih panas dan rapat.
Pada titik ini, sejumlah reaksi nuklir mulai terjadi, dan bisa menghentikan keruntuhan pusat bintang untuk sementara.
Saat fusi tidak lagi terjadi, dalam hitungan detik, bintang memulai fase akhirnya yakni keruntuhan gravitasi.
Temperatur di pusat bintang bisa naik melebihi 100 miliar, kemudian pusat bintang mengalami tekanan dan mengecil namun kemudian mengembang secara tiba-tiba.
Dalam peristiwa supernova ini, bintang yang tidak memiliki tekanan akan runtuh secara tiba-tiba dalam kecepatan tinggi.
Ini akan menciptakan gelombang kejut yang sangat besar dan menyebabkan bagian luar bintang meledak.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Nova, Supernova, dan Hipernova
Ketika bintang masif ini meledak, terdapat sisa-sisa material di luar angkasa yang dilepaskan dengan kecepatan sekitar 15.000 hingga 40.000 kilometer per detik, lo.
Supernova juga menghasilkan awan debu dan gas ruang angkasa
Materi yang terlepas saat ledakan bintang terjadi saat ini dikenal dengan nama supernova remnant.
Ledakan Bintang Katai Putih
Supernova tipe lainnya adalah supernova yang terjadi saat bintang katai putih dalam sistem bintang ganda meledak.
Bintang katai putih merupakan titik akhir hidup bintang yang massanya sekitar lima massa matahari.
Katai putih sendiri memiliki massa kurang dari 1,4 massa matahari dan hampir seukuran bumi.
Dalam sistem bintang ganda, bintang katai putih akan menarik sejumlah materi bintang pasangannya jika keduanya sangat dekat.
Nah, hal ini akan memicu terjadinya tarikan gravitasi pada objek yang rapat seperti katai putih.
Baca Juga: Apa Itu Fenomena Pink Moon? Bisa Disaksikan Sabtu Malam Sebelum Matahari Terbenam
Sedangkan, bintang yang tidak meledak lainnya akan mati dengan menjadi bintang kecil yang tidak lagi bersinar, berubah menjadi katai hitam dan perlahan mati.
Biasanya setelah bintang meledak, inti yang sangat padat tertinggal bersama awan gas panas yang disebut dengan nebula.
Dilansir dari Kompas.com, supernova yang dihasilkan dari sebuah bintang berukuran lebih dari sepuluh kali ukuran matahari memungkinkan meninggalkan lubang hitam.
Menariknya, peristiwa antariksa ini pun bisa melepaskan cahaya yang sangat terang melebihi seluruh objek langit lainnya selama beberapa hari.
Nah, itulah cara bintang mengakhiri hidupnya lewat peristiwa yang sering kita kenal sebagai supernova.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | Kompas.com,national geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR