Bobo.id - Pernahkah teman-teman memikirkan bagaimana cara makan di ruang angkasa?
Saat berada di ruang angkasa, tentu astronaut membutuhkan makanan yang cukup untuk menjaga stamina dan kesehatan mereka.
Namun, mengonsumsi makanan saat berada di Bumi dan ruang angkasa tentu tidak sama.
Hal ini karena perbedaan gravitasi dan kondisi lingkungan yang membuat makanan astronaut perlu diproses terlebih dahulu.
Lalu, setelah diproses, bagaimana? Yuk, kita cari tahu bersama!
Bagaimana Cara Astronaut Makan di Luar Angkasa?
Seperti makanan instan di bumi, makanan di ruang angkasa biasanya dikemas dalam kemasan plastik atau kaleng.
Nah, untuk mencegah makanan melayang saat dimakan, kemasan ini memiliki tempelan Velcro sehingga dapat dilekatkan pada nampan atau meja.
Selain itu, makan di ruang angkasa juga membutuhkan peralatan tambahan, seperti gunting.
Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Ada Sumber Air Bawah Tanah di Planet Kerdil Ceres
Gunting ini digunakan untuk membuka kantong tertutup vakum dan kantong kemasan makanan ruang angkasa.
Lalu bagaimana dengan cairan?
Walaupun di ruang angkasa, astronaut tetaplah manusia yang membutuhkan cairan bagi tubuhnya.
Mengonsumsi cairan pun sebenarnya bukan masalah lo bagi astronaut.
Cairan umumnya tetap menempel pada kemasan dan peralatan yang digunakan untuk mengonsumsinya. Ini karena adanya tegangan permukaan.
Namun, saat meminum minuman dari kantong, astronaut harus menggunakan sedotan khusus, teman-teman.
Sedotan ini harus memiliki gesper untuk mencegah cairan mengambang keluar dari sedotan.
Makanan Beremah Dilarang di Stasiun Luar Angkasa
Tahukah teman-teman, lingkungan tanpa gravitasi membuat kru ruang angkasa bisa menghabiskan 90 menit sehari hanya untuk bersih-bersih, lo.
Baca Juga: Fenomena Supernova, Cara Bintang di Ruang Angkasa Mengakhiri Evolusinya, Pernah Dengar?
Saat makan makanan di lingkungan mikrogravitasi, makanan yang sudah dimakan akan mengambang di lambung.
Ini menimbulkan keinginan sendawa bahkan muntah yang tentu akan susah untuk dibersihkan.
Ada jenis makanan yang paling merepotkan untuk disantap di ruang angkasa.
Makanan itu adalah jenis makanan yang beremah.
Bagaimana tidak, ketika makanan itu dimakan dan bertaburan, remah bisa masuk ke sistem penyaring udara dan harus dibersihkan memakai penyedot debu.
Menariknya, di stasiun luar angkasa, juga ada bumbu seperti saus, mustard, dan mayones, teman-teman. Sama seperti di Bumi, ya.
Namun, garam dan lada tersedia dalam bentuk cair. Sebab, jika dalam bentuk bubuk, garam dan lada akan mengambang.
Hal ini berbahaya karena bisa menyumbat ventilasi udara, mengontaminasi peralatan, atau masuk ke mata, mulut dan hidup astronaut.
Beragam Makanan untuk Astronaut di Luar Angkasa
Baca Juga: Debu Bulan Berhasil Dilelang dengan Harga Mencapai 7 Miliar, Apa itu Debu Bulan?
Beberapa makanan seperti brownies dan buah-buahan ternyata bisa disantap seperti biasa. Tidak perlu diproses dulu agar mudah dimakan di ruang angkasa.
Sebagian makanan lain perlu diseduh dengan air dulu sebelum disantap. Misalnya makaroni keju atau spageti.
Sejak misi Apollo, makanan di ruang angkasa terus membaik. Sekarang, para astronaut sudah bisa menikmati lebih banyak jenis makanan.
Misalnya kacang-kacangan, selai kacang, daging ayam, daging sapi, seafood, permen, dan sebagainya.
Tahukah teman-teman, bahkan makanan khas Korea yakni kimchi berhasil dibawa ke ruang angkasa pada 2008, lo. Menarik, bukan?
Para astronaut, saat ini mengonsumsi makanan yang hampir normal meskipun mereka masih mengidam sayur dan buah segar, suguhan langka yang hanya tersedia beberapa waktu setelah kapal pembawa pasokan berlabuh.
Meskipun makanan mereka bervariasi dan kalori ditingkatkan, hampir setiap astronaut kehilangan berat badan selama misi.
Neil Armstrong turun 4 kg selama penerbangan Apollo 11-nya. Selama Apollo 13, komandan Jim Lovell kehilangan 6 kg, sebagian karena dehidrasi akibat penjatahan air.
Nah, itu dia informasi terkait beragam makanan yang dikonsumsi oleh astronaut saat di ruang angkasa. Menarik, ya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR