Adapun burung-burung tersebut adalah burung penciduk Cory (Calonectris borealis) di Samudra Atlantik utara, burung penciduk Scopoli (C. diomedea) di laut Mediterania, dan burung penciduk Tanjung Verde (C. edwardsii) di Samudra Atlantik Tengah.
Peneliti dibagi menjadi 3 tim yang mengikuti arah terbang 3 jenis burung tersebut, dan menemukan hal unik.
Sekitar 69 persen burung yang diteliti benar-benar memanfaatkan indra penciumannya untuk menemukan navigasi arah pulang.
Burung dapat mengenali aroma di sekitar tempat mereka tinggal.
Ketika berada di daerah yang jauh dari sangkar, mereka akan mengikuti arah aroma yang pernah mereka kenal sebelumnya.
Inilah mengapa burung-burung laut bisa mengubah arah terbangnya secara tiba-tiba, menyesuaikan aroma yang dihirup.
Setelah menemukan aroma tersebut, secara tidak langsung burung-burung laut tersebut akan bertemu dengan koloninya untuk menuju ke arah pulang yang sama.
Baca Juga: Punya Penglihatan Super, Ternyata Ini Alasan Lalat Sangat Sulit Kita Tangkap
Memanfaatkan Bintang untuk Bermigrasi
Jika kebetulan kita tidak melihat migrasi burung di langit, mungkin saja burung melakukan migrasi pada malam hari.
Faktanya, sebagian burung di Bumi lebih suka melakukan migrasi ketika gelap tiba.
Migrasi ini dilakukan untuk menghindari burung predator yang lebih sering berkeliaran di udara ketika terang hari.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR