Pupuk kimia selain mengandung nitrogen, juga mengandung senyawa amonia.
Pembuatan amonia pada pupuk kimia sendiri, bahkan memerlukan banyak energi. Karena harus dibuat dalam suhu tinggi dengan bahan bakar fosil yang mencemari udara.
Kandungan amonia ini bisa larut dalam tanah dan perairan ketika digunakan petani untuk menyuburkan tumbuhan.
Akibatnya, lama-kelamaan tanah akan tercemar dan merusak komposisinya. Perairan juga bisa tercemar dan memengaruhi biota perairan.
Efek rumah kaca pun tidak bisa dihindari lagi dari kegiatan produksi pupuk serta pencemaran di permukaan Bumi.
Baca Juga: Perbedaan Cuaca, Musim, dan Iklim pada Materi Kelas 3 SD Tema 5
4. Produksi Pupuk Kimia Melepaskan Gas Metana
Akibat kegiatan produksi pupuk kimia yang massal, tidak hanya gas karbon dioksida saja yang dilepaskan, tetapi juga gas metana.
Kadar metana yang terlalu tinggi juga dapat menurunkan kadar oksigen yang ada di udara.
Oleh karena itu, terjadilah efek rumah kaca yang dapat memicu pemanasan global dengan ditandai adanya perubahan iklim.
Nah, itulah penjelasannya mengapa penggunaan pupuk kimia dapat mempengaruhi terjadinya pemanasan global.
Oleh karena itu, mulai sekarang petani diarahkan untuk menggunakan pupuk organik yang lebih aman dan murah.
Dengan pupuk organik, tumbuhan tetap tumbuh subur dan tentunya lebih sehat karena tidak menyerap bahan-bahan kimia buatan dari pupuk.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan adalah pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk hayati, serasa, dan pupuk guano.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
4 Perbedaan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,climate.mit.edu |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR