Pada zaman dahulu, Tari Pakarena dipertunjukkan sebagai salah satu media pemujaan kepada para dewa. Kisah yang disampaikan melalui tarian tersebut merupakan kisah seorang manusia dengan penghuni langit. Penghuni langit tersebut digambarkan sebagai dewa ataupun bidadari yang memberikan pelajaran kepada manusia tentang cara-cara bertahan hidup di Bumi, mulai dari mencari makan di hutan sampai dengan bercocok tanam. Berdasarkan kisah tersebut, masyarakat setempat percaya bahwa gerakan yang ditampilkan oleh penari bermakna sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada penghuni langit. Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Pakarena kini berfungsi kini berfungsi sebagai media hiburan yang menarik bagi penonton.
Pada saat mementaskan Tari Pakarena, para penari menggunakan berbagai properti. Properti yang digunakan, antara lain baju bodo, sarung, selendang, dan kipas. Baju bodo merupakan pakaian tradisional masyarakat Bugis Makassar. Sarung yang digunakan pada zaman dahulu tidak memiliki corak dan hanya memiliki warna putih dan kuning. Saat ini, sarung yang digunakan sudah memiliki corak yang beragam. Pada pementasan Tari Pakarena juga digunakan selendang yang memiliki warna senada dengan baju bodo. Selendang ini akan diselempangkan di pundak sebelah kiri penari. Selain itu, properti yang tidak kalah penting adalah kipas. Kipas yang digunakan tidak memiliki model khusus dan kipas ini dimainkan di tangan kanan penari. Selain properti tersebut, saat pementasan Tari Pakarena juga digunakan properti lain berupa gelang, bando (kutu-kutu), kalung, sepasang azimat, tusuk konde, dan bunga sanggul.
Dalam melakukan gerakan Tari Pakarena, setiap penari harus bekerja sama dalam setiap posisinya. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini harus beraturan dengan pola maju mundur dan gerakan ke kanan ke kiri. Selain itu, pola lantai melingkar juga terdapat pada tarian ini. Pola melingkar mencerminkan kehidupan dari manusia. Selain pola lantai, gerakan yang ditampilkan dari tarian ini juga mencerminkan kelembutan dari perempuan.
(sumber: petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id)
1. Tulislah perbandingan gagasan utama yang terdapat pada setiap paragraf teks tersebut.
Jawaban:
- Paragraf 1:Asal Tari Pakarena.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Dampak Buruk Emisi Karbon
- Paragraf 2: Sejarah Tari Pakarena.
- Paragraf 3: Properti Tari Pakarena.
- Paragraf 4: Pola lantai Tari Pakarena.
2. Buatlah rangkuman dari teks tersebut.
Source | : | Erlangga |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR