Proses terbentuknya air tanah ini bermula dari air yang bergerak meninggalkan tanah ke udara melalui proses penguapan.
Kemudian, kemudian air yang menguap tersebut menjadi awan. Setelah menjadi awan, turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan.
Air hujan tersebut akan mengalir ke permukaan tanah dan membentuk sungai, rawa, danau, dan kenampakan alam penampung air lainnya.
Sebagian lagi akan masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah dan pori-pori tanah serta bebatuan.
Kemudian, air yang masuk ke dalam tanah ini menjadi air cadangan atau sumber mata air. Umumnya, air tanah ini letaknya mulai dari puluhan hingga ratusan meter di bawah tanah.
Selain meresap pada tanah, air tanah bisa meresap pada bebatuan. Bebatuan yang dapat diresapi oleh air tersebut dinamakan dengan permeable, sedangkan yang tidak bisa diresapi disebut dengan impermeable.
Jenis-jenis Air Tanah Berdasarkan Asal Usulnya
Berdasarkan asal usulnya, air tanah dibedakan ke dalam 3 macam, yakni:
1. Air meteroit, yakni air tanah yang berasal dari air hujan yang meresap ke dalam permukaan tanah melalui celah atau pori-pori tanah dan batuan.
2. Air fosil, atau yang biasa disebut sebagai air connate. Air fosil adalah air tanah yang terjebak di dalam pori-pori bebatuan sebelum bebatuan tersebut terbentuk. Air fosil berasal dari berbagi sumber, misalnya air laut ataupaun air danau.
3. Air Juvenil, yakni air tanah yang berasal dari magma. Air juvenil ini belum mengalami siklus air atau air yang masih baru. Bahkan air juvenil ini kadang hanya berupa bentuk gas hidrogen dan oksigen.
Jenis-jenis Air Tanah Berdasarkan Kedalamannya
Air tanah juga dibedakan berdasarkan kedalamannya, yakni:
Source | : | kompas,Bobo,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR