Bobo.id - Minyak goreng merupakan salah satu bahan memasak yang digunakan sehari-hari.
Tak jarang kita membutuhkan minyak goreng yang cukup banyak untuk menggoreng makanan tertentu, seperti kentang dan donat.
Padahal untuk menjaga kesehatan, kita hanya bisa menggunakannya 2-3 kali pakai.
Itu berarti minyak sisanya, akan kita buang. Biasanya kita akan membuang minyak dengan asal buang.
Seperti di wastafel atau langsung membuangnya di tempat sampah umum.
Tahukah teman-teman? Membuangnya dengan cara seperti itu ternyata tidak dianjurkan, lo. Ini karena akan mencemari lingkungan.
Lantas, bagaimana, ya, cara yang aman untuk membuang minyak bekas? Yuk, kita cari tahu bersama!
1. Diamkan hingga Minyak Dingin
Seusai memasak menggunakan minyak goreng, tak jarang kita terburu-buru untuk menggantinya dengan yang baru.
Baca Juga: Eksperimen Sederhana: Membuat Lilin dari Minyak Goreng dan Cotton Bud
Ketika terburu-buru, maka kita akan membuang minyak ketika masih panas. Padahal, itu sangat berbahaya, lo.
Ini karena wadah yang digunakan dapat meleleh hingga justru melukai kita.
Untuk mencegahnya, lebih baik teman-teman tunggu hingga minyak dingin. Setelah itu, barulah teman-teman lanjutkan ke langkah selanjutnya.
2. Bekukan Sebelum Dibuang
Langkah pertama yang bisa teman-teman lakukan sebelum membuang minyak goreng bekas adalah membekukannya terlebih dahulu.
Ini karena ketika kita membuang minyak yang masih panas, bisa menimbulkan luka jika tak sengaja terkena kulit.
Nah, setelah minyak sudah didiamkan lama dan sudah dirasa cukup dingin, kita bisa membuang minyak goreng bekas itu ke dalam jenis sampah cair atau padat.
Jika teman-teman ingin membuangnya ke dalam kategori sampah padat, teman-teman bisa bekukan minyak terlebih dahulu ke dalam freezer, ya.
3. Jangan Dibungkus dengan Plastik
Cara selanjutnya yang bisa teman-teman gunakan adalah dengan membuang minyak goreng bekas menggunakan wadah dengan penutup yang rapat.
Wadah dengan penutup yang rapat ini akan menjaga minyak dari tumpahan dan kebocoran sehingga pembuangannya jauh lebih mudah.
Untuk itu, teman-teman bisa memanfaatkan botol plastik yang sudah tidak terpakai, ya.
Jangan sampai teman-teman menggunakan plastik untuk membuang minyak goreng bekas.
Ini karena, risiko yang bisa ditimbulkan jika minyak bekas dibungkus plastik, yakni dapat mengakibatkan robek atau bocor.
4. Menggabungkan Minyak Bekas dengan Limbah Lain
Opsi lain yang bisa teman-teman gunakan untuk membuang minyak bekas adalah dengan menggabungkannya dengan limbah rumah lainnya.
Teman-teman bisa membuangnya bersamaan dengan limbah lain seperti kayu bekas gergaji, kotoran kucing, tisu hingga kertas parkir.
Mengapa demikian? Ini akan membantu minyak terserap oleh limbah sehingga akan lebih mudah untuk dibuang.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Berhasil Buat Minyak Goreng dari Buah Kelapa Lokal, Seperti Apa?
5. Jangan Dibuang di Wastafel dan Tempat Sampah
Tips terakhir yang bisa teman-teman terapkan adalah jangan sampai membuang minyak goreng ke wastafel dan tempat sampah, ya.
Dilansir dari The Spruce eat, minyak goreng bekas sangat tidak dianjurkan untuk dibuang ke kloset, selokan, wastafel, dan tempat sampah.
Sebab, minyak goreng yang dibuang di tempat-tempat itu bisa menyumbat pipa pembuangan, lo.
Bahkan bisa lebih parah yakni melekatkan kotoran hingga menutup jalur drainase rumah teman-teman.
Sementara itu, jika membuangnya di tempat sampah umum, bisa berdampak buruk pada penguraian sampah lainnya.
Ini karena minyak goreng mengandung zat lemak yang bisa mengganggu proses penguraian sampah.
Nah, itulah lima tips yang bisa teman-teman terapkan untuk membuang minyak bekas agar tak mencemari lingkungan.
Kuis! |
Mengapa minyak goreng tidak dianjurkan dibuang menggunakan plastik? |
Petunjuk: cek di halaman 3! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR