Bobo.id - Saat mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, teman-teman lebih menyukai nasi pera atau nasi pulen?
Nasi pera memiliki tekstur yang kering, keras dan tidak lengket. Sedangkan nasi pulen memiliki tekstur yang lembut dan memiliki rasa yang enak.
Ini sebabnya mayoritas masyarakat Indonesia menyukai nasi pulen dibandingkan nasi pera.
Meski sebagian orang suka nasi pulen, masyarakat asal Sumatra Barat ternyata lebih menyukai nasi pera, lo.
Masyarakat disana lebih menyukai nasi yang keras setelah dingin. Untuk itu, tak heran jika nasi padang nasinya bertekstur keras, ya.
Lantas, apa ya yang membedakan nasi pulen dan nasi pera? Yuk, kita cari tahu bersama.
Karakteristik Beras
Perbedaan nasi pera dan nasi pulen pertama yakni bisa dilihat pada karakteristik berasnya.
Beras pera memiliki kandungan amilosa tinggi yakni 25 persen. Oleh karena itu, ketika dimasak menghasilkan nasi yang pera atau kering.
Baca Juga: Jangan Lakukan Lagi, Ini 5 Penyebab yang Bikin Rice Cooker Jadi Cepat Bau
Sebaliknya, kandungan amilosa pada beras pulen ini jauh lebih rendah yakni 20 persen, sehingga menghasilkan nasi yang lengket dan lunak.
Kandungan amilosa ini merupakan kandungan yang menyusun pati. Amilosa dapat menentukan tingkat kepulenan atau keperaan beras.
Selain itu, biasanya ukuran bulir pada beras pulen lebih pendek.
Sebaliknya, beras pera memiliki bulir yang lebih panjang.
Cara Mengolahnya
Ketika teman-teman memasak beras pera yang bertekstur keras, maka membutuhkan air yang banyak.
Hal ini menyebabkan nasi pera lebih mudah dicerna oleh tubuh ketika disantap.
Selain itu, kandungan air yang banyak dalam nasi pera juga bisa membuat seseorang menjadi lebih cepat kenyang.
Beberapa orang tidak menyukai nasi pera, namun siapa sangka nasi pera justru sangat cocok untuk memasak hidangan seperti nasi uduk dan nasi goreng, lo.
Baca Juga: Nasi Hangat dan Nasi Dingin, Lebih Baik Mana untuk Dikonsumsi?
Sementara itu, beras pulen merupakan beras yang memiliki tekstur yang lebih lembut, lengket.
Untuk memasaknya, air yang digunakan 1 berbanding 1 karena beras ini sangat mudah lembut.
Beras pulen ini biasanya dimasak untuk hidangan sehari-hari atau makanan tertentu seperti ketupat, sushi, nasi kepal, bacang, dan sebagainya.
Lebih Sehat Nasi Pera atau Nasi Pulen?
Walaupun beras pera tidak begitu disukai, ternyata menikmati nasi yang terbuat dari beras pera menjadi keuntungan tersendiri, lo.
Saat seseorang memakan nasi pera dengan takaran yang lebih sedikit akan membuat gula darah lebih terkontrol.
Ini karena kandungan gilkemik yang ada pada nasi pera lebih sedikit daripada nasi pulen.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari makanan yang mengandung karbohidrat.
Bila orang terus-menerus makan makanan dengan indeks glikemik tinggi, dampaknya adalah kerusakan pankreas yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2.
Nah, itulah perbedaan nasi pera dan nasi pulen. Semoga melalui informasi ini, teman-teman sudah bisa membedakannya, ya.
Kuis! |
Berapa kandungan amilosa yang terdapat pada beras pulen dan beras pera? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR