Bobo.id - Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia dan di Afrika, yang alirannya mengalir sepanjang 6.650 kilometer!
Dengan panjang tersebut, Sungai Nil membentang dan melalui 11 negara. Negara apa sajakah itu?
Negara-negara itu adalah Tanzania, Uganda, Rwanda, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Ethiopia, Eritrea, Sudan Selatan, Republik Sudan, dan Mesir.
Penelitian baru menyebutkan bahwa Sungai Nil telah membantu irigasi dan kehidupan selama 30 juta tahun.
Seperti banyak sungai dengan panjang yang sebanding, Sungai Nil memiliki sejumlah anak sungai utama.
Dua sungai utamanya, Nil Biru dan Nil Putih, bertemu di Khartoum sebelum melanjutkan perjalanan ke utara melalui Sudan dan ke Mesir.
Nil Biru, yang mengalir dari Danau Tana, sebenarnya menyediakan lebih dari 80 persen air dan sedimen yang mengalir ke Sungai Nil.
Tetapi Sungai Nil Putih lebih panjang, dan sumbernya selalu kurang dipahami karena mengalir dari pedalaman yang lebih dalam.
Penelitian baru menyebutkan bahwa Sungai Nil telah membantu irigasi dan kehidupan selama 30 juta tahun.
Baca Juga: Bisa Deras dan Tenang, Apa Sebenarnya Penyebab Perubahan Arus Sungai?
Mengapa Sungai Nil Terus Mengalir?
Sungai Nil dianggap sebagai keajaiban alam paling menakjubkan di dunia karena airnya yang tidak mengering dan sungai yang tidak menghilang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di bawah Sungai Nil ada mantel seperti sabuk yang terus berputar.
Mantel ini disebut juga sebagai mantel konveksi, yaitu gerakan merayap yang sangat lambat dari lapisan padat di Bumi.
Gerakan yang lambat ini disebabkan oleh arus konveksi atau perpindahan panas yang membawa panas dari inti Bumi menuju permukaan Bumi.
Nah, karena adanya mantel seperti sabuk inilah, Sungai Nil tetap terjaga pada tempatnya dan tidak berpindah lokasi.
Sumber Air Sungai Nil
Selain pertanyaan mengapa Sungai Nil tidak berhenti mengalir, para ilmuwan juga bertanya-tanya dari manakah sumber air Sungai Nil?
Henry Morton Stanley, seorang penjelajah Wales-Amerika, melakukan ekspedisi pada pertengahan tahun 1870-an.
Baca Juga: Meskipun Menyenangkan, Mengapa Kita Tidak Boleh Sembarangan Berenang di Sungai?
Ia menyimpulkan bahwa Danau Victoria memiliki satu saluran keluar yang mengalir ke Sungai Nil Putih melalui Air Terjun Rippon dan Danau Albert.
Faktanya, mengalirnya air di Sungai Nil ini telah membantu kehidupan bangsa Mesir yang terkenal dengan gurun dan suhu udara yang panas.
Sungai mengalir terus menerus, dari hulu ke hilir untuk menuju ke tempat yang lebih rendah, seperti danau dan lautan.
Dengan aliran sungai inilah, bangsa Mesir dapat memanfaatkan sumber air tawar dari Nil untuk minum, makan, mandi, memasak, dan mengairi lahan.
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan mantel konveksi pada sungai? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR