Apabila teman-teman terlambat bangun dari waktu yang sudah ditentukan itu di hari Minggu, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa lelah dibandingkan hari biasa.
Akibatnya, waktu tidur akan bergeser dan teman-teman akan kelelahan saat bangun pagi untuk sekolah di hari Senin.
Jadwal tidur yang tidak teratur juga dapat meningkatkan risiko social jet lag atau perbedaan antara jadwal tidur alami tubuh dengan jadwal sosial.
Social jet lag juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa gangguan kesehatan, seperti peradangan dan depresi.
2. Kekurangan Paparan Sinar Matahari
Rutinitas tidur diatur oleh jam internal tubuh atau biasa disebut ritme sirkadian.
Paparan cahaya alami akan memberikan dampak besar pada ritme sirkadian tersebut.
Baca Juga: Mulai Hentikan Kebiasan Kerjakan Tugas di Tempat Tidur, Ternyata Bisa Berdampak Buruk
Ritme sirkadian tubuh paling sensitif terhadap cahaya sekitar dua jam sebelum teman-teman biasa tertidur hingga sekitar satu jam sebelum bangun.
Paparan cahaya disebut akan memberikan pengaruh secara alami untuk mengantuk dan siap tidur.
Kesimpulannya, terpapar banyak cahaya terang di pagi hari dapat membantu memajukan waktu tidur kita lebih awal. Pada malam hari, kita cenderung mengantuk dan siap untuk tidur.
3. Asyik Bermain Ponsel
Source | : | Kompas.com,Hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR