Bobo.id - Langit bumi di siang hari memancarkan warna yang cerah dengan paduan warna biru dan putih.
Namun, ketika kita mencoba melihat foto ruang angkasa, kita akan melihat hal yang sama sekali berbeda.
Yap, kita akan melihat kegelapan luar angkasa.
Padahal selain Matahari dan Bulan, ruang angkasa memiliki jutaan bintang yang saat malam hari memancarkan sinarnya.
Bintang merupakan bola panas dengan cahaya yang sangat terang.
Lantas mengapa ruang angkasa masih terlihat gelap dan dingin, ya? Yuk, kita cari tahu!
Ruang Angkasa Gelap
Para astronaut yang ada di Stasiun Antariksa Internasional maupun di Bulan akan melihat sekeliling mereka berwarna hitam dan gelap.
Alasan ilmiahnya karena tidak ada molekul atmosfer yang dihantam oleh cahaya matahari, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Planet Neptunus Dijuluki Si Pembuat Masalah? Ternyata Ini Alasannya
Selain itu, di ruang angkasa, cahaya tidak bisa memantulkan warna ke mata manusia.
Ini yang kemudian menyebabkan antariksa berwarna hitam dan bukannya biru seperti langit yang kita lihat ketika berada di Bumi.
Bagaimana dengan Bintang yang Bisa Menyinari Ruang Angkasa?
Di ruang angkasa memang terdapat banyak bintang, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan luas ruang angkasa sendiri.
Maka, seluruh cahaya tadi tidak bisa menerangi seluruh alam semesta atau antariksa. Inilah yang membuat antariksa terlihat gelap.
Tahukah teman-teman? ternyata bintang yang sering kita lihat di malam hari juga memiliki batas usia dan bisa mati, lo.
Meski bisa dilahirkan kembali, tapi tentu tak sepenuhnya bintang mampu menyinari alam semesta.
Ini karena ketika bintang dilahirkan kembali berarti bintang memulai hidupnya dengan umur yang baru dan cahaya yang masih redup.
Suhu Rendah di Ruang Angkasa
Baca Juga: Keren! 5 Hewan Ini Sudah Lebih Dulu Berkunjung ke Ruang Angkasa, Hewan Apa Saja?
Dilansir dari Live Science, ruang angkasa disebut dengan ruang hampa udara yang tidak memiliki materi.
Molekul gas di luar angkasa terlalu sedikit dan berjarak terlalu jauh untuk saling bersinggungan.
Akibatnya, ketika gelombang panas matahari melintas, proses pemanasan dengan metode konduksi tidak dapat terjadi.
Hal yang sama berlaku pada metode konveksi yang dapat berlangsung jika terdapat gravitasi.
Padahal kita tahu, di ruang angkasa tidak memiliki gravitasi.
Dengan kehampaan yang ada di ruang angkasa inilah, menyebabkan tekanan di sana menjadi sangat rendah.
Menurut para ilmuwan, hal apapun yang normal bagi manusia di Bumi, sebenarnya jarang terjadi dalam konteks alam semesta.
Di ruang angkasa, para astronaut harus memakai pakaian khusus karena kadar oksigen yang sedikit.
Nah, itulah jawaban mengapa ruang angkasa jadi ruang yang gelap dan dingin. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Mengapa bintang tidak sanggup menyinari ruang angkasa? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR