Setiap pemilik rumah tentu menginginkan hunian yang bebas bau. Salah satu cara membuat rumah harum dan segar adalah menggunakan penyegar udara.
Namun, banyak penyegar udara dan lilin beraroma mengandung karsinogen berbahaya. Untuk itu, pertimbangkan beralih ke bunga rampai buatan sendiri atau lilin alami tanpa pewangi.
Jika belum bisa terlepas dari wewangian buatan, setidaknya buka jendela setiap kali menyalakan lilin aromaterapi untuk memungkinkan asap keluar dan udara segar masuk ke rumah.
3. Kelembapan Tinggi
Lingkungan yang lembap dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan. Kondisi lembap memungkinkan tungau debu, jamur, dan lumut berkembang biak.
Selaian itu, kelembapan berlebihan juga menyebabkan papan lantai kayu melepaskan formaldehida ke udara. Gas yang tidak berwarna ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.
Untuk mengatasinya, nyalakan dehumidifier guna menghilangkan kelembapan dari udara.
Baca Juga: Bisa Menyaring Udara Kotor di Rumah, Coba Tanam 5 Jenis Tanaman Hias Ini di Rumah, yuk!
4. Air Purifier Hanya Membersihkan Sebagian Udara
Tahukah teman-teman bahwa rumah membutuhkan lebih dari satu filter udara untuk memurnikan udara? Sebagian besar polutan dalam ruangan terbagi dalam dua kategori.
Pertama, partikel berbahaya seperti asap, serbuk sari, debu, dan asap tembakau. Kedua, materi gas seperti asap cat dan uap dari produk pembersih.
Setiap jenis pengotor merespons filter yang berbeda. Filter HEPA cenderung bekerja paling baik dalam menghilangkan partikulat (partikel halus), sedangkan filter karbon diperlukan untuk menjebak polutan gas. Gunakan keduanya untuk perlindungan ganda.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR