Bobo.id - Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan penyakit yang bernama diare.
Diare adalah salah satu gangguan penceraan yang menyebabkan rasa sakit perut dan fases yang dikeluarkan bebentuk encer atau berair.
Bahkan saat mengalami diare, frekuensi untuk buang air besar (BAB) menjadi lebih sering daripada biasanya.
Saat mengami diare, selain melakukan pengobatan, teman-teman juga harus mengatur menu makan.
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari karena bisa membuat diare tidak kunjung sembuh.
Berikut beberapa makanan yang baiknya teman-teman hindari saat mengalami masalah pencernaan ini.
Makanan yang Harus Dihindari saat Diare
1. Makanan Pedas
Makanan pedas adalah salah satu yang harus dihindari selama mengalami diare.
Baca Juga: Contoh Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Cara Mencegahnya
Makanan pedas ini bukan hanya yang berasal dari cabai tapi termasuk lada yang memberikan sensai pedas di mulut dan perut.
Mengonsumsi makanan pedas akan memicu diare semakin parah dan menyebabkan iritasi pada usus karena kandungan capsiacin di dalamnya.
2. Makanan dengan Rempah Kuat
Makanan lain yang juga harus dihindari adalah makanan kaya akan kandungan rempah-rempah atau berbumbu kuat.
Terlebih makanan yang dicampur dengan banyak garam, santan, perasan lemon, atau cuka.
Berbagai jenis makanan dengan kandungan tersebut akan membuat perut menjadi mulas dan buang air besar menjadi lebih sering lagi.
Selain, itu makanan dengan banyak bumbu bawang putih atau bawang bombai juga harus dihindari karena tinggi kandungan fruktan yang sulit dicerna.
3. Makanan Tinggi Serat
Teman-teman juga harus menghindari makanan yang memiliki kandungan tinggi serat.
Baca Juga: Konsumsi Jahe Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Batas Aman yang Harus Diikuti
Makanan berserta memang terkenal memberikan dampak baik dengan memperlancar pencernaan.
Namun saat sedang diare makanan ini justru harus dihindari, karena memiliki sifat melunakan fases yang membuat diare menjadi semakin parah.
Meski begitu, bukan berarti teman-teman harus menghindari mengonsumsi serat. Ada beberapa jenis makanan berserat yang bisa teman-teman konsumsi seperti wortel atau buah bit.
4. Makanan Mengandung Gas
Hindari juga makanan yang memiliki banyak kandungan gas karena bisa menyebabkan perut semakin kembung dan terasa penuh.
Makanan dengan kandungan gas tinggi salah satunya adalah kacang-kacangan yang kaya akan protein dan vitamin, namun pada makanan itu memiliki banyak kandungan gas.
5. Produk Susu
Selain makanan, minuman seperti susu dan berbagai olahan dari susu juga harus dihindari selama diare.
Susu dan semua produk olahan dari bahan susu memiliki kandungan laktosa atau gula alami.
Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan, Ini 6 Gejala Awal Kanker Usus pada Tubuh, Salah Satunya Diare
Beberapa orang yang memiliki masalah pada laktosa baiknya tidak mengonsumsi susu dan olahannya terlebih saat sedang diare.
Kandungan laktosa itu bisa menimbulkan gas dan sering menjadi penyebab diare.
Meski begitu, ada satu olahan dari susu, yaitu yoghurt yang justru baik untuk dikonsumsi saat diare.
Yoghurt memiliki kandungan probiotik atau bakteri baik yang bisa menjaga kesehatan pencernaan. Bahkan minuman fermentasi itu akan memperpendek durasi diare.
6. Makanan Berminyak
Makanan berminyak seperti gorengan memang terlihat enak dengan rasa gurih dan renyahnya. Namun makanan ini harus dihindari saat sedang diare.
Gorengan memiliki tekstur yang keras sehingga sulit untuk dicerna dan lemak yang ada di dalamnya akan memicu otot perut menjadi menegang. Akibatnya diare akan menjadi semakin buruk.
Itu tadi beberapa jenis makanan yang harus teman-teman hindari hingga selama mengalami diare agar penyakit bisa cepat sembuh.
----
Kuis! |
Apa yang terjadi saat seseorang mengalami diare? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | hellosehat.com,klikdokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR