Bobo.id - Apa keunikan rumah adat Honai dari Papua?
Rumah adat Honai dari Papua adalah salah satu rumah adat yang memiliki ciri khas unik.
Keunikan rumah adat Honai adalah bentuknya yang seperti jamur dengan atap menyerupai kubah kecil.
Rumah Honai adalah rumah adat suku Dani yang tinggal di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Keberadaan Rumah Honai dapat ditemukan di lembah-lembah dan pegunungan di tengah pulau Papua yang berada ketinggian 1.600 – 1.700 meter di atas permukaan air laut.
Selain suku Dani, ada beberapa suku lain yang hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Yuk, kita cari tahu beberapa keunikan rumah adat Honai dari Papua berikut ini!
1. Berbentuk Mirip Jamur
Honai merupakan rumah mungil khas Suku Dani Papua yang unik dengan bentuk seperti jamur.
Baca Juga: Bukan Hanya Honai, Ada Juga Rumah Adat Papua Lainnya! Ketahui 3 Rumah Adat di Papua
Honai memiliki bentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu berdinding anyaman dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami.
Tinggi rumah Honai hanya sekitar 2,5 meter yang jika dilihat dari udara terlihat seperti jamur berwarna cokelat kehitaman berjajar di sepanjang lembah.
2. Dibuat dari Bahan Alami yang Ditemukan di Alam
Bahan bangunan yang digunakan dalam membuat Honai seluruhnya berasal dari bahan alami yang dapat diperbaharui.
Lantai tanah, dinding anyaman dan atap jerami merupakan bahan yang sangat ramah lingkungan.
3. Sanggup Menghalau Hawa Dingin Pegunungan
Meski sederhana, bagi masyarakat suku Dani yang tinggal di pegunungan, rumah Honai ini mampu menghalau hawa dingin, lo.
Bentuk rumah Honai dengan atap menutup hingga ke bawah ini ternyata berfungsi sebagai perlindungan seluruh permukaan dinding agar tidak basah terkena air hujan.
Rumah ini juga tidak memerlukan jendela, sebab mengingat suhu udara di sana bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada waktu malam.
Baca Juga: Suku di Indonesia Ini Punya Rumah Seperti di Negeri Dongeng
4. Punya Satu Pintu dan Dua Ruangan dengan Fungsi Berbeda
Rumah Honai hanya memiliki satu pintu untuk akses keluar-masuk dengan ventilasi kecil yang aman dari masuknya binatang liar.
Menariknya, di dalam rumah Honai terdapat dua lantai dengan fungsi yang berbeda.
Lantai pertama adalah sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan aktivitas keluarga lainnya.
Di dalam rumah Honai, ada tempat galian tanah yang berfungsi sebagai tungku untuk menyalakan api sebagai penerangan, menghangatkan tubuh, hingga memasak.
5. Berfungsi Juga Sebagai Menyimpan Peralatan Perang dan Berburu
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah Honai juga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan perang atau berburu.
Rumah Honai adalah tempat melatih anak laki-laki agar menjadi orang yang kuat saat dewasa nanti sehingga dapat melindungi keluarga dan sukunya serta mahir berburu dan mengumpulkan makanan.
Selain itu, rumah Honai juga merupakan tempat menyimpan segala simbol dan peralatan warisan leluhur.
Baca Juga: Kenapa Sagu Dijadikan Makanan Pokok di Indonesia Bagian Timur?
6. Hanya Boleh Dihuni oleh Kaum Laki-laki saja
Tahukah teman-teman, bahwa rumah Honai sebenarnya hanya boleh dihuni laki-laki saja. Untuk kaum perempuan, mereka akan tinggal di rumah Ebei.
Ada juga kandang untuk hewan ternak yang disebut Wamai.
Ketiga jenis rumah ini bentuknya terlihat sama persis, hanya saja rumah Honai untuk laki-laki memiliki ukuran yang lebih tinggi.
Nah, itulah keunikan rumah adat Honai dari Papua.
----
Kuis! |
Berapa suhu di lembah Baliem pada malam hari? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas,Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR