Pada masa itu, orang yang berani mencelakai kucing hingga mati akan dihukum berat dan dibuang ke sarang ular beracun.
Kucing juga begitu dihormati oleh para pemiliknya pada masa Mesir Kuno. Sebab, jika seekor kucing peliharaan mati, maka pemiliknya akan mencukur alis mereka.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, ada dua hewan yang paling dicintai oleh rakyat Mesir Kuno adalah kucing dan anjing.
Banyak keluarga memelihara anjing sebagai peliharaan, tetapi dilatih untuk menjadi penjaga dan pemburu.
Diperkirakan bahwa anjing pemburu pada Mesir Kuno adalah nenek moyang dari spesies basenji, greyhound, dan mastiff.
Hal ini terbukti dengan adanya prasasti kuno dan hieroglif yang mengukirkan nama anjing yang maknanya “Sang Pemberani” dan “Andalan”.
Apakah teman-teman tahu apa itu hieroglif? Hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno, yang terdiri atas 700 gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda.
Baca Juga: Ternyata Sama Seperti di Dongeng, Rubah di Alam Liar Juga Pandai Berburu #MendongengUntukCerdas
Hewan-Hewan Sakral Lainnya
Selain kucing dan anjing, ada beberapa hewan yang dihormati dan disakralkan pada masa Mesir Kuno.
Misalnya Horus, sebutan untuk Dewa Matahari yang dipercaya bangsa Mesir Kuno.
Menurut kepercayaan dan peninggalan sejarah, Dewa Horus digambarkan seperti seorang laki-laki dengan kepala seperti burung elang.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR