Bobo.id - Saat ini kita menemukan hewan untuk dipelihara atau dilindungi, namun pada masa Mesir Kuno, hewan dihormati dan disakralkan.
Bangsa Mesir Kuno, salah satu bangsa yang meninggalkan warisan berupa patung dan bangunan megah nan indah.
Beberapa di antara patung-patung tersebut bentuknya seperti hewan-hewan. Ini merupakan tanda bahwa pada masa itu, hewan dihormati, disakralkan, dan dipuja.
Salah satu hewan yang disakralkan pada masa zaman peradaban Mesir Kuno adalah kucing. Sosok kucing dipuja sebagai Dewi.
Perwujudan Dewi Bastet
Perwujudan Dewi Bastet dalam mitologi Mesir Kuno digambarkan sebagai sosok separuh perempuan dan separuh kucing betina.
Dewi Bastet adalah satu-satunya Dewi yang bisa berubah wujud menjadi kucing.
Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa kucing adalah makhluk yang magis dan membawa keberuntungan.
Sehingga kucing-kucing pada jaman tersebut dipelihara dengan baik, diberi perhiasan, bahkan dimumikan.
Baca Juga: Apakah Semua Burung Hantu Keluar di Malam Hari Seperti dalam Dongeng? #MendongengUntukCerdas
Orang Mesir Kuno percaya bahwa kucing merupakan hewan pengawas rumah. Kucing sangat membantu orang Mesir Kuno untuk memangsa tikus, dan burung.
Kucing memiliki peran yang besar bagi peradaban bangsa Mesir Kuno, sehingga pemerintah bahkan membentuk tim khusus untuk memata-matai penyelundupan hewan.
Pada masa itu, orang yang berani mencelakai kucing hingga mati akan dihukum berat dan dibuang ke sarang ular beracun.
Kucing juga begitu dihormati oleh para pemiliknya pada masa Mesir Kuno. Sebab, jika seekor kucing peliharaan mati, maka pemiliknya akan mencukur alis mereka.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, ada dua hewan yang paling dicintai oleh rakyat Mesir Kuno adalah kucing dan anjing.
Banyak keluarga memelihara anjing sebagai peliharaan, tetapi dilatih untuk menjadi penjaga dan pemburu.
Diperkirakan bahwa anjing pemburu pada Mesir Kuno adalah nenek moyang dari spesies basenji, greyhound, dan mastiff.
Hal ini terbukti dengan adanya prasasti kuno dan hieroglif yang mengukirkan nama anjing yang maknanya “Sang Pemberani” dan “Andalan”.
Apakah teman-teman tahu apa itu hieroglif? Hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno, yang terdiri atas 700 gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda.
Baca Juga: Ternyata Sama Seperti di Dongeng, Rubah di Alam Liar Juga Pandai Berburu #MendongengUntukCerdas
Hewan-Hewan Sakral Lainnya
Selain kucing dan anjing, ada beberapa hewan yang dihormati dan disakralkan pada masa Mesir Kuno.
Misalnya Horus, sebutan untuk Dewa Matahari yang dipercaya bangsa Mesir Kuno.
Menurut kepercayaan dan peninggalan sejarah, Dewa Horus digambarkan seperti seorang laki-laki dengan kepala seperti burung elang.
Nama Horus diterjemahkan sebagai "Yang Jauh", artinya orang yang terbang tinggi. Horus dipuja sebagai dewa langit, dewa perang, dan dewa pelindung.
Sapi juga merupakan hewan sakral pada masa Mesir Kuno. Ini karena adanya Dewi Hathor, yang dikenal dengan sosok perempuan dan hewan sapi.
Dewi Hathor dipercaya bertanggung jawab terhadap kelahiran, kesuburan, dan makanan. Sehingga dewi ini dianggap sebagai dewi yang memiliki sikap keibuan.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan hieroglif? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR