Bobo.id - Teman-teman, kamu harus tahu bahwa pada hari Sabtu (2/7/2022) mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB, sejumlah titik di DKI Jakarta akan melakukan pemadaman lampu.
Pemadaman lampu selama 60 menit yang dilakukan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta ini merupakan kampanye aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon atau Earth Hour.
Dalam rangka kegiatan Hajatan Jakarta sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga DKI Jakarta ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Adapun pemadaman lampu akan dilakukan di sejumlah titik di Ibu Kota yang terbagi dalam empat kategori, yaitu:
1. Seluruh bangunan gedung kantor dalam pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kecuali rumah sakit, puskesmas dan klinik.
2. Jalan protokol dan jalan arteri di lima wilayah Jakarta
3. Simbol Kota Jakarta:
- Gedung Balai Kota
- Monas dan air mancurnya
- Patung Arjuna Wiwaha dan air mancurnya
- Bundaran HI dan air mancurnya
- Patung Pemuda dan air mancurnya
- Patung Pahlawan dan Patung Jenderal Sudirman
4. Beberapa gedung milik swasta, gedung komersial, pusat perbelanjaan, restoran, hotel dan apartemen.
Mengutip dari Instagram Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Jumat (1/7/2022), masyarakat dapat mengikuti aksi ini dengan mematikan lampu dan peralatan listrik kita pada hari Sabtu tanggal 2 (Juli), mulai pukul 20.30 hingga 21.30.
Tujuan Pemadaman Lampu
Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengungkapkan alasan dilakukan dilakukan pemadaman karena memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Seperti yang teman-teman ketahui, Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati pada 5 Juni lalu, namun pelaksanaan aksi pemadaman baru akan dilakukan pada 2 Juli 2022.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Dampak Buruk Emisi Karbon
Berdasarkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2021, kegiatan pemadaman lampu dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun.
Apa Itu Emisi Karbon?
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti bahan bakar fosil.
Ketika bahan bakar fosil ini dibakar, mereka melepaskan gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Kemudian, gas-gas tersebut akan memerangkap panas di atmosfer, dan menjadi penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global.
Faktanya, emisi karbon dioksida dari pembakaran batu bara mencapai 44 persen dari total dunia, ini menunjukkan batu bara sebagai satu-satunya sumber terbesar dari kenaikan suhu Bumi.
Padahal, batu bara hingga saat ini menjadi bahan baku utama pembangkit listrik yang digunakan oleh seluruh dunia.
Oleh sebab itu, menghemat listrik membantu mengurangi dampak emisi karbon.
Cara lain untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menanam pohon, sebab pohon-pohon juga dapat memerangkap karbon.
(Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah, Grace E.)
----
Kuis! |
Kapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR