Bobo.id - Salah satu ciri khas dari burung woodpecker atau pelatuk adalah mematuki pohon berkayu sampai berlubang.
Ini dilakukan woodpecker untuk menemukan makanannya berupa serangga atau larva di dalam kayu.
Ketika lapar, burung woodpecker akan memukul-mukul paruhnya ke batang pohon, memotong, bahkan mengupas kulit pohon mati untuk mendapatkan makanannya.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, jika setiap lapar burung woodpecker harus mematuk pohon dengan paruhnya, apakah woodpecker tidak merasa pusing?
Yuk, cari tahu jawaban dan fakta-fakta menariknya dari sini!
Memilih Kayu yang Tepat
Dilansir dari National Geographic, burung pelatuk mematuk pohon untuk menggali lubang sarang, menemukan serangga, atau menyimpan makanannya.
Burung pelatuk ternyata tidak memilih kayu pohon untuk dipatuk sembarangan, teman-teman. Mereka justru memilih kayu yang sudah busuk oleh jamur, sehingga tidak keras.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Jerome Jackson, ahli ekologi perilaku dari Universitas Florida Gulf Coast.
Baca Juga: Apakah Semua Burung Hantu Keluar di Malam Hari Seperti dalam Dongeng? #MendongengUntukCerdas
Selain itu, burung pelatuk sebenarnya tidak mematuk dengan sekali patukan keras, melainkan dengan cara sekilas namun berkali-kali.
Burung pelatuk bisa pandai mematuk karena terus berlatih selama hidupnya.
Selain untuk mencari makanan, ternyata mematuk super cepat digunakan juga untuk menarik pasangan dan mempertahankan wilayah.
Otak yang Ringan
Rahasia kecepatan mematuk burung pelatuk juga dipengaruhi oleh otaknya, lo, teman-teman.
Otak burung pelatuk berukuran kecil dan beratnya hanya 0,07 ons sehingga ia bisa mematuk dengan sangat cepat.
Pasalnya, semakin berat ukuran otak burung pelatuk, maka berat massa kepala mereka.
Jika dipaksakan untuk mematuk dengan cepat, maka burung pelatuk juga bisa mengalami cedera otak.
Lagipula, burung pelatuk menancapkan paruh ke batang selama setengah hingga satu milidetik. Jadi, kemungkinan terjadi cedera kepala sangat kecil.
Baca Juga: Ternyata Bayi Burung Bisa Migrasi Sendiri, Ini 6 Fakta Unik tentang Bayi Burung
Burung pelatuk juga mampu menyerap pukulan sehingga mematuk bukanlah suatu hal berbahaya baginya, melainkan sebagai olahraga.
Tengkorak yang Padat
Semua makhluk hidup diciptakan lengkap dengan kemampuan dan bentuk fisik yang sesuai untuk habitatnya.
Woodpecker memiliki tengkorak yang kuat dengan dua lapisan tulang. Tulang bagian luar merupakan tulang padat, sedangkan tulang dalam tengkorak termasuk mudah keropos.
Otak woodpecker sudah sesuai dengan bentuk tengkorak bagian dalam, sehingga akan terus stabil meskipun woodpecker sedang mematuk kayu.
Tidak hanya tulangnya, struktur otot yang membungkus otak woodpecker juga menjaga otak tetap aman.
----
Kuis! |
Berapa berat otak woodpecker atau burung pelatuk? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR