Ketika membuat karya tulis ilmiah, terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh penulis. Oleh sebab itu, biasanya karya tulis ilmiah bersifat sistematis.
Maksudnya, ada urutan dan poin-poin yang harus dicantumkan di dalam karya tulis ilmiah, teman-teman.
Karya Tulis Non Ilmiah
Salah satu contoh karya tulis non ilmiah yaitu karya fiksi. Karya fiksi dibuat sesuai dengan imajinasi pengarang, berdasarkan khayalan atau dunia rekaan pengarang, bukan kenyataan.
Bahasa yang digunakan dalam karya fiksi yaitu menggunakan gaya bahasa, kiasan, dan mengandung unsur sastra.
Gaya bahasa dan kiasan yang terdapat pada kalimat-kalimat di dalam karya fiksi membuat pesan atau cerita yang ingin disampaikan pengarang dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Sehingga pembaca bisa membayangkan atau ikut merasakan apa yang terjadi pada cerita atau karangan fiksi tersebut.
Baca Juga: Apa Saja yang Termasuk Organ Gerak Manusia? Materi IPA Kelas 4 SD
Bukan sistematis, karya fiksi memiliki sifat naratif fiktif. Apa yang dimaksud dengan naratif fiktif?
Naratif, merupakan kata sifat yang berarti bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya).
Sedangkan fiktif, merupakan kata sifat yang berarti bersifat fiksi; hanya terdapat dalam khayalan. Fiksi berarti rekaan.
Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan peristiwa yang dibuat oleh pengarang.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR