Bobo.id - Ketika menulis karya tulis, kita harus memilih diksi dan gaya bahasa yang sesuai dengan jenis karya tulis tersebut.
Apakah teman-teman pernah menulis karya tulis ilmiah? Materi menulis karya tulis ilmiah merupakan materi pelajaran bahasa Indonesia.
Jika di kelas 4 SD teman-teman mempelajari tentang cerita fiksi yang merupakan karya tulis non ilmiah, saat ini kita akan belajar tentang karya tulis ilmiah.
Nah, untuk mengenal perbedaan antara karya ilmiah dan karya non ilmiah, mari simak penjelasan berikut ini!
Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karya tulisan yang berisi tentang laporan hasil penilitian, yang dituliskan berdasarkan fakta di lapangan.
Adapun contoh karya tulis ilmiah misalnya seperti artikel, makalah, atau skripsi dan tesis yang ditulis oleh kakak-kakak mahasiswa.
Salah satu hal yang membuat karya tulis ilmiah ini berbeda dengan karya fiksi, yaitu terdapat pada bahasa yang digunakan.
Biasanya, karya tulis ilmiah menggunakan bahasa yang lugas, formal, dan berdasarkan fakta.
Baca Juga: Tari Kipas Pakarena: Karakteristik, Sejarah, dan Makna Gerakan Tari, Materi Kelas 4 SD
Lugas berarti bersifat seperti apa adanya, tidak berbelit-belit, dan objektif. Formal merujuk kepada bahasa resmi dan baku.
Sedangkan objektif berarti menggunakan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Ketika membuat karya tulis ilmiah, terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh penulis. Oleh sebab itu, biasanya karya tulis ilmiah bersifat sistematis.
Maksudnya, ada urutan dan poin-poin yang harus dicantumkan di dalam karya tulis ilmiah, teman-teman.
Karya Tulis Non Ilmiah
Salah satu contoh karya tulis non ilmiah yaitu karya fiksi. Karya fiksi dibuat sesuai dengan imajinasi pengarang, berdasarkan khayalan atau dunia rekaan pengarang, bukan kenyataan.
Bahasa yang digunakan dalam karya fiksi yaitu menggunakan gaya bahasa, kiasan, dan mengandung unsur sastra.
Gaya bahasa dan kiasan yang terdapat pada kalimat-kalimat di dalam karya fiksi membuat pesan atau cerita yang ingin disampaikan pengarang dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Sehingga pembaca bisa membayangkan atau ikut merasakan apa yang terjadi pada cerita atau karangan fiksi tersebut.
Baca Juga: Apa Saja yang Termasuk Organ Gerak Manusia? Materi IPA Kelas 4 SD
Bukan sistematis, karya fiksi memiliki sifat naratif fiktif. Apa yang dimaksud dengan naratif fiktif?
Naratif, merupakan kata sifat yang berarti bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya).
Sedangkan fiktif, merupakan kata sifat yang berarti bersifat fiksi; hanya terdapat dalam khayalan. Fiksi berarti rekaan.
Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan peristiwa yang dibuat oleh pengarang.
Sehingga bahasa yang digunakan juga harus komunikatif, atau mudah dipahami (dimengerti).
Kebanyakan karya fiksi menggunakan bahasa yang tidak formal dan baku, supaya bisa diterima pembaca dengan mudah.
----
Kuis! |
Apa maksud dari karya tulis ilmiah harus bersifat sistematis? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR