Pada perayaan ini, warga Pasuruan akan mendadani sapi yang akan dikurbankan secantik mungkin layaknya pengantin.
Sapi tersebut juga dikalungi bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, surban, dan sajadah. Digunakannya kain kafan pada hewan ternak merupakan simbol kesucian bagi orang yang berkurban.
Setelah didandani, semua sapi akan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban.
Daging sapi kurban yang mengikuti tradisi Manten Sapi biasanya akan diolah untuk disantap secara bersama-sama.
3. Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta
Tradisi Grebeg Gunguan merupakan sebuah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Yogyakarta pada saat Iduladha.
Warga muslim Yogyakarta akan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman.
Baca Juga: Tak Perlu Dicuci, Ini 5 Cara Membuat Sate Kambing Agar Empuk dan Tidak Bau Prengus
Arak-arakan hasil bumi ini berjumlah 3 buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah.
Masyarakat Yogyakarta mempercayai jika berhasil mengambil hasil bumi yang disusun dalam gunungan maka mereka akan mendapatkan rezeki.
Di Yogyakarta, tradisi mengarak gunungan dilaksanakan setiap hari besar agama Islam, seperti pada saat Idulfitri yang disebut Grebeg Syawal.
4. Tradisi Gamelan Sekaten di Cirebon
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR