Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa Tujuh Keajaiban Dunia Kuno telah diperbarui menjadi 7 Keajaiban Dunia Baru, lo.
7 Keajaiban Dunia Baru sering dikenal dengan New Seven Wonders of the World.
Ide ini digagas oleh New Open World Corporation (NOWC), sebuah yayasan dari Swiss. Tujuannya, untuk menggantikan daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Sebelum ditentukan, pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru dipilih berdasarkan pemungutan suara oleh lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.
Pada 24 Desember 2004, sebanyak 77 situs masuk daftar teratas, kemudian diseleksi kembali menjadi 21 finalis, hingga kemudian disaring menjadi tujuh.
Agar tidak ketinggalan informasi, inilah 7 Keajaiban Dunia Baru yang perlu kamu ketahui.
1. Colosseum, Roma
Colosseum di Roma dibangun pada abad pertama atas perintah Kaisar Vespasianus, dengan daya tampung sekitar 50.000 penonton.
Colosseum adalah amfiteater, atau arena pertunjukan zaman Romawi yang berbentuk lonjong atau bulat, tanpa atap, dengan tempat duduk penonton bertingkat-tingkat.
Baca Juga: Beda dari Lainnya, Pepohonan di Tempat Ini Justru Tumbuh ke Samping, Bukan ke Atas
Ukurannya 189 x 156 meter, sering digunakan untuk mempertunjukkan pertarungan gladiator.
2. Tembok Besar Tiongkok
Di Tiongkok, terdapat tembok besar yang merupakan salah satu proyek konstruksi bangunan terbesar di dunia.
Panjangnya diperkirakan mencapai 8.850 kilometer, dan mulai dibangun pada abad ke-7 Sebelum Masehi.
Tembok besar yang dilengkapi dengan menara pengawas dan barak ini dibuat dengan tujuan untuk mencegah penyerbuan.
3. Chichen Itza, Meksiko
Chichen Itza merupakan kota Maya di Semenanjung Yucatan di Meksiko. Kota ini berkembang pada abad ke-9 hingga ke-10.
Pada masa kejayaan suku Maya, dibangun sejumlah monumen dan kuil penting di Chichen Itza.
Dari pembangunan tersebut, situs paling terkenal yaitu piramida berundak El Castillo yang tingginya mencapai 24 meter.
Baca Juga: Jadi Peninggalan Sejarah yang Penting, Ini 5 Piramida Terbesar di Dunia
Chichen Itza juga merupakan rumah bagi tlachtli, sejenis lapangan olahraga terbesar di Amerika.
4. Kota Petra, Yordania
Kota batu bernama Petra ini letaknya jauh di dalam lembah batuan gurun terpencil di Yordania.
Karena keindahan dan keajaiban bentuknya, Petra dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Diketahui kota Petra ini telah ada sejak 9000 Sebelum Masehi, dan kala itu menjadi ibu kota kerajaan Nabataean.
Dari beragam penelitian, Petra dianggap sebagai kuil yang menjulang tinggi dengan ketinggian 150 kaki atau 45 meter lebih.
5. Machu Piccu, Peru
Situs Inca yang terletak di dekat Cuzco, Peru ini ditemukan pada tahun 1911 oleh Hiram Bingham.
Banyak orang beranggapan Machu Piccu adalah tempat ziarah atau tempat peristirahatan kerajaan, namun berbentuk reruntuhan.
Baca Juga: Machu Picchu, Kota Sunyi di Atas Awan
Di sana terdapat teras pertanian, alun-alun, area perumahan, dan kuil, meskipun tempatnya berada di ketinggian Pegunungan Andes.
6. Christ the Redeemer
Patung Christ the Redeemer berdiri di puncak Gunung Corcovado, Rio de Janeiro, Brazil.
Dibangun pada tahun 1926 dan selesai di tahun 1931, Patung Christ the Redeemer memiliki tinggi 125 kaki atau sekitar 38 meter.
Tujuan pembangunan, lantaran 90 persen orang Brazil beragama Katolik.
Uniknya, patung ini dianggap sebagai patung Art Deco terbesar di dunia, yang terbuat dari beton bertulang seberat 1.145 ton.
7. Taj Mahal, India
Taj Mahal di India dibangun pada 1632 M oleh kaisar Mughal, Shah Jahan, yang memerintah mulai 1628-1658.
Tempat ini merupakan makam istri tercintanya, Mumtaz Mahal, dengan luas kompleks mencapai 42 hektare.
Adapun bangunan Taj Mahal, mencerminkan gaya arsitektur yang menekankan simetri dan keseimbangan.
(Penulis: Diva Lufiana Putri, Grace Eirin)
----
Kuis! |
Di manakah letak Chichen Itza? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR