Bobo.id - Dunia kesehatan dunia kembali menghadapi masalah kesehatan, yakni wabah cacar monyet atau monkeypox.
Hal ini sejalan dengan cacar monyet yang dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh direktur Jenderal WHO pada Sabtu (23/7) lalu.
Saat ini, cacar monyet telah menyebar di lebih dari 70 negara dan menginfeksi ribuan orang hanya dalam beberapa bulan saja.
Seperti kebanyakan wabah penyakit menular, kecepatan juga menjadi kunci dalam penyebaran kasus ini.
Semakin lama cacar monyet menyebar ke seluruh dunia, maka semakin besar pula kemungkinan virus itu menjadi endemik dan ancaman kesehatan jangka panjang.
Kelompok Negara Hadapi Cacar Monyet
Sejak ditetapkan menjadi darurat kesehatan global, direktur jenderal WHO mengatakan bahwa wabah ini dapat dihentikan dengan strategi yang tepat.
Salah satu strategi yang diciptakan oleh WHO adalah dengan membagi kelompok negara dalam menghadapi cacar monyet.
WHO membagi beberapa negara ke dalam empat kelompok sesuai klasifikasi terhadap kasus penyakit ini, antara lain:
Baca Juga: Cara Mengobati Cacar Monyet Agar Sembuh Lebih Cepat
1. Kelompok Pertama
Kelompok pertama yang ditetapkan WHO untuk menghadapi cacar monyet ini adalah negara yang belum terpapar virus cacar monyet.
Berdasarkan ketentuan, ini berarti negara yang sampai saat ini belum melaporkan adanya kasus cacar monyet selama lebih dari 21 hari.
Dengan ketentuan yang dibuat WHO, artinya negara Indonesia juga termasuk dalam kelompok pertama, teman-teman.
Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan menyatakan, sejauh ini belum ada kasus cacar monyet atau monkeypox yang terdeteksi di Indonesia.
Meski begitu, Kementrian Kesehatan memastikan bahwa pemerintah selalu mengikuti perkembangan kasus di negara yang telah melaporkan.
Perkembangan dan penelitian itu bisa dijadikan pelajaran bagi Indonesia untuk menentukan langkah pencegahan dan penanganan terbaik.
2. Kelompok Kedua
Sementara itu, kelompok kedua yang ditetapkan WHO untuk menghadapi cacar monyet ini adalah negara yang telah melaporkan adanya penularan antarmanusia.
Baca Juga: Ditetapkan WHO Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Global, Bagimana Gejala dan Penularan Cacar Monyet?
Negara yang masuk pada kelompok ini akan diberikan rekomendasi terkait penanganan untuk mnghentikan penularan cacar monyet.
Selain itu, WHO juga akan memberikan rekomendasi terkait pencegahan bagi kelompok yang tidak terdampak cacar monyet.
Selanjutnya, negara ini akan diberikan arahan untuk melakukan pengawasan serta memperkuat pencegahan dan pengendalian agar penularan tidak semakin ganas.
Selain itu, negara-negara dalam kelompok kedua juga disarankan untuk penggunaan vaksinasi, terapi, dan alat lainnya.
Hal ini bertujuan agar proses penyembuhan penyakit cacar monyet ini dapat dipercepat.
3. Kelompok Ketiga
Kelompok ketiga yang ditetapkan WHO untuk menghadpi cacar monyet ini adalah negara dengan penularan cacar monyet dari hewan kepada manusia.
Hal ini karena penularan yang terjadi tidak hanya antarmanusia, tetapi juga dari hewan ke manusia.
Negara yang masuk dalam kelompok ini adalah negara Republik Demokratik Kongo sebagai asal dari penyakit cacar monyet.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penularan Virus Cacar Monyet? Terapkan Cara Ini
4. Kelompok Keempat
Terakhir, kelompok keempat yang ditetapkan WHO untuk menghadapi cacar monyet adalah negara yang memiliki kemampuan produksi vaksin dan terapi.
Hal ini agar wabah penularan dan penyebaran virus cacar monyet bisa cepat dihentikan di berbagai negara.
Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Ini Himbauan Kemenkes
Dilansir dari Kompas.com, Kemenkes meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan.
Selain itu, Kemenkes juga meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala awal cacar monyet.
Di antaranya seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, bingga vesikel berisi cairan atau nanah.
Ciri khas cacar monyet lainnya seperti pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan.
Berdasarkan studi di Afrika, kebanyakan pasien cacar monyet adalah usia anak-anak karena belum bisa mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Cacar Monyet Sudah Capai 3.417 Kasus di 58 Negara, Ini Gejalanya Menurut Kemenkes
Untuk menghindari cacar monyet, sebaiknya teman-teman tetap menjaga protokol kesehatan di manapun berada, ya.
----
Kuis! |
Apa ketentuan dari WHO terkait negara yang masuk kelompok pertama? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR