Bobo.id - Salmonella adalah salah satu bakteri yang bentuknya seperti batang jika dilihat di bawah mikroskop.
Jika sampai masuk ke dalam tubuh, bakteri ini bisa menginfeksi dan menyebabkan gejala keracunan makanan atau flu perut, dengan gejala-gejala seperti ini:
- Diare
- Kram perut
- Demam
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
Biasanya, gejala ini akan muncul setelah terinfeksi Salmonella selama enam jam hingga enam hari, setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Baca Juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Minum Teh, Minum Sesuai Batas Aman untuk Dapatkan Manfaatnya
Hal ini biasa terjadi karena makanan yang terkontaminasi tidak mempunyai rasa, bau, atau perubahan tekstur.
Jadi, teman-teman bisa melakukan beberapa pencegahan berikut, agar tidak terinfeksi oleh bakteri Salmonella melalu makanan.
Cara Mencegah Infeksi Bakteri Salmonella dari Makanan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
- Memisahkan daging mentah dari bahan makanan matang dan siap saji
- Mencuci talenan dan peralatan lainnya yang digunakan untuk memasak daging ayam
- Jangan mencuci ayam mentah, karena ada kuman yang dapat menyebar dan mengontaminasi makanan serta peralatan di sekitarnya
- Pastikan ayam dimasak dengan suhu 165 derajat dan matang hingga ke tulang
- Jangan makan makanan yang sudah dibiarkan di udara terbuka selama lebih dari dua jam
Makanan yang Sering Terkontaminasi Salmonella
Karena infeksi Salmonella umumnya didapatkan dari konsumsi makanan. inilah, beberapa makanan yang sering ada bakteri Salmonella-nya:
1. Daging Mentah, Baik Ayam, Kambing, Sapi, Unggas, dan Makanan Laut
Daging mentah bisa terkontaminasi Salmonella pada saat proses pemotongan.
Sedangkan, makanan laut, seperti kerang, lobster, dan kepiting bisa terkontaminasi Salmonella jika air lautnya tercemar.
2. Telur Mentah
Meskipun terhalangi oleh cangkang telur juga tetap bisa terkontaminasi bakteri Salmonella, lo.
Hal ini bisa terjadi, karena ayam sebelumnya sudah terinfeksi dan bisa memindahkan bakteri Salmonella ke dalam telur.
3. Buah-buahan dan Sayuran
Baca Juga: Salah Satunya Sebabkan Sembelit, Ini 6 Bahaya Mengonsumsi Cookies Berlebihan
Tidak hanya bahan makanan hewani saja yang bisa terkontaminasi Salmonella, tetapi bahan makanan nabati seperti buah-buahan dan sayur-sayuran juga bisa, lo.
Apalagi, buah dan sayuran impor yang melalui proses dan perjalanan yang panjang hingga akhirnya sampai ke tangan kita.
Oleh karena itu, penting bagi teman-teman untuk mencuci dan buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
Perawatan Pasien yang Terinfeksi Bakteri Salmonella
Jika sudah telanjur terinfeksi dan merasakan gejala-gejalanya. Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat dan perawatan yang tepat.
Selain itu, teman-teman juga bisa melakukan beberapa perawatan sendiri di rumah, agar segera sembuh dengan melakukan cara-cara ini.
1. Banyak Minum Air
Ini adalah cara sederhana agar tidak dehidrasi akibat diare yang terus menerus. Kita juga bisa meminum cairan elektrolit seperti oralit, agar cairan tubuh tetap seimbang.
2. Makan Makanan Lembut
Baca Juga: Salah Satunya Sebabkan Sembelit, Ini 6 Bahaya Mengonsumsi Cookies Berlebihan
Biasanya, pasien yang terkena infeksi Salmonella mempunyai selera makan yang rendah,
Namun, teman-teman tetap harus mengonsumsi makanan. Lebih baik, makanlah makanan yang lembut, seperti jus buah, biskuit, atau bubur.
3. Jangan Meminum Obat Antidiare
Akibat infeksi Salmonella, jika teman-teman mengonsumsi obat antidiare tanpa anjuran dokter. Maka, justru dapat menyebabkan gejala diare semakin parah, lo.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai infeksi bakteri Salmonella, gejala-gejalanya, cara mencegah infeksi, serta cara merawat kesehatan tubuh jika telanjur terinfeksi.
(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)
---
Kuis! |
Apa saja gejala infeksi Salmonella? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR