Semasa kecilnya Gusti Raden Mas Dorodjatun menempuh pendidikan formal hingga akhirnya melanjutkan pendidikannya di Belanda bersama sang kakak.
Sudah sedari kecil sosok Gusti Raden Mas Dorodjatun memiliki kecintaan pada Pramuka, yaitu tepatnya pada usia enam tahun.
Bahkan saat itu, ia sudah bergabung menjadi anggota dengan pangkat terendah yaitu pangkat siaga.
Dari kecintaannya pada Pramuka, Gusti Raden Mas Dorodjatun berhasil menjadi Pandu Agung atau dikenal sebagai pemimpin kepanduan pada kisaran tahun 1960-an.
Lalu pada tahun 1961, Presiden Soekarno melakukan konsultasi pada Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan tujuan ingin mempersatukan organisasi Kepanduan yang ada di Indonesia.
Saat itu, Pramuka dijalakan oleh beberapa organisasi Kepandungan yang berbeda-beda.
Dari hasil konsultasi itu, Soekarno memutuskan membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka pada 9 Maret 1961.
Baca Juga: Sejarah Hari Pramuka Indonesia, Lengkap dengan Makna Hari Pramuka
Pada kepanitiaan itu terdapat beberapa tokoh hebat, seperti Dr. A. Aziz Saleh, Achmadi, dan tentu saja Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Dari kepanitiaan itu, dipustuskan untuk mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang akan menjadi kebutuhan setelah disatukannya semua organisasi Kepanduan.
Selain berperan menggabungkan semua organisasi Kepanduan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga mencetuskan beberapa kegiatan dalam Kepramukaan.
Beberapa kegiatan itu, antara lain adalah Gerakan Tabungan Pramuka yang dibentuk pada tahun 1974. Lalu pada tahun 1968, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga membentuk Wirakarya atau perkemahan pertama Pramuka Nasional.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR