Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 2, teman-teman akan belajar tentang faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan.
Frekuensi pernapasan adalah ukuran berapa banyaknya napas yang diambil dalam satu menit.
Frekuensi pernapasan juga sering disebut sebagai cepat lambatnya proses pernapasan pada manusia.
Pada umumnya, frekuensi pernapasan manusia adalah sekitar 12 hingga 15 napas per menit, teman-teman.
Namun, jumlah itu bisa meningkat maupun menurun tergantung faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan itu.
Berikut penjelasan tentang faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan manusia. Simak, yuk!
1. Usia
Faktor yang memengaruhi cepat lambat atau frekuensi pernapasan yang pertama adalah faktor usia.
Dilansir dari Kompas.com, anak-anak memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa.
Semakin muda usia seseorang, maka frekuensi pernapasannya akan semakin cepat, teman-teman.
Ini berarti anak-anak memiliki kemungkinan frekuensi pernapasannya lebih cepat dua kali lipat daripada orang dewasa normal.
Baca Juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya, Materi Kelas 5 SD Tema 2
2. Aktivitas
Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat, teman-teman.
Ini disebabkan karena tubuh membutuhkan oksigen yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang memiliki aktivitas ringan.
Oksigen disini berperan untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pun juga memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada manusia, lo.
Laki-laki biasanya memiliki tingkat frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.
Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita umumnya lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki.
4. Suhu Tubuh
Saat kita sedang berada di daerah yang cenderung lebih dingin, maka pernapasan kita akan terasa lebih cepat.
Hal ini bisa terjadi karena otak memberikan sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasan.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Gangguan pada Organ Pernapasan Manusia
Ini bertujuan untuk mempercepat pembakaran energi agar tubuh kita tetap terasa hangat, teman-teman.
5. Posisi Tubuh
Dilansir dari Kompas.com, paru-paru akan sangat rentan terhadap perbahan besar dan arah gaya gravitasi.
Akibatnya, posisi tubuh seseorang akan memengaruhi frekuensi pernapasan yang dilakukan oleh paru-paru.
Posisi berdiri biasanya akan membuat frekuensi pernapasan jadi lebih tinggi dibandingkan saat sedang duduk atau berbaring.
Ini karena saat berdiri, tubuh akan memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tubuh tetap seimbang.
6. Penyakit
Penyakit juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan. Ada yang menurunkan atau justru menaikkan.
Penyakit seperti cedera kepala, penyumbatan saluran pernapasan, sleep apnea, stroke, bisa menurunkan frekuensi pernapasan.
Sementara itu, demam, dehidrasi, radang paru-paru, kelainan jantung, keracunan, infeksi saluran pernapasan akan meningkatkan frekuensi pernapasan.
7. Keadaan Emosi
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Bronkitis, Penyakit yang Menyerang Organ Pernapasan Manusia
Keadaan emosi seseorang juga bisa memengaruhi frekuensi pernapasannya, teman-teman.
Keadaan emosi, seperti takut, cemas, dan marah dapat meningkatkan frekuensi pernapasan seseorang.
Tak hanya itu saja, perasaan senang yang besar juga bisa menaikkan hormon adrenalin dan memicu peningkatan frekuensi pernapasan.
Nah, itulah beberapa faktor yang dapat memengaruhi cepat lambatnya (frekuensi) proses pernapasan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Berapa frekuensi pernapasan manusia secara umum? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,kelaspintar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR