Oleh karena itu, Ahmad Soebardjo pun turut membantu dwitunggal untuk merumuskan naskah proklamasi.
2. Perumusan Teks Proklamasi Berlangsung di Rumah Seorang Perwira Jepang
Seperti kita tahu, Laksamana Maeda memiliki peran yang tak kalah penting karena perumusan Proklamasi dilakukan di rumahnya.
Dari Rengasdengklok, rombongan langsung bertolak ke Jakarta menuju ke kediaman seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda.
Setibanya di sana, tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya sedang terjadi.
Maeda kemudian mempersilakan ketiga tokoh itu menemui Gunseikan Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tidak lanjut.
Sayangnya Gunseikan menentang rencana itu dan rombongan kembali ke rumah Maeda untuk membuat naskah Proklamasi di sana.
3. Mesin Ketik Dipinjam dari Kolonel Kandeler Komandan Angkatan Laut Jerman
Fakta menarik dari perumusan naskah Proklamasi adalah mesin ketik yang digunakan.
Tahukah teman-teman? Ternyata mesin ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman.
Dilansir dari Kompas.com, mesin ketik itu adalah pinjaman dari Kolonel Kandeler Komandan Angkatan Laut Jerman.
Baca Juga: Mengenal Sayuti Melik, Jurnalis Andal yang Mengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR