Bobo.id - Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis pada hari Jumat, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945.
Apakah teman-teman hafal dengan isi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini?
Berikut isinya:
Isi Teks Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
7 Fakta Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Ahmad Soebardjo Membujuk Para Pemuda Melepaskan Soekarno-Hatta
Tahukah teman-teman? Ahmad Soebardjo ternyata berperan sangat penting dalam proses perumusan proklamasi, lo.
Saat Soekarno-Hatta disandera oleh kaum muda ke Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskannya.
Dengan datangnya Ahmad Soebardjo, para pemuda bersedia melepaskan Soekarno-Hatta dengan jaminan Proklamasi akan terjadi esok hari.
Baca Juga: Profil Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Membantu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Oleh karena itu, Ahmad Soebardjo pun turut membantu dwitunggal untuk merumuskan naskah proklamasi.
2. Perumusan Teks Proklamasi Berlangsung di Rumah Seorang Perwira Jepang
Seperti kita tahu, Laksamana Maeda memiliki peran yang tak kalah penting karena perumusan Proklamasi dilakukan di rumahnya.
Dari Rengasdengklok, rombongan langsung bertolak ke Jakarta menuju ke kediaman seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda.
Setibanya di sana, tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya sedang terjadi.
Maeda kemudian mempersilakan ketiga tokoh itu menemui Gunseikan Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tidak lanjut.
Sayangnya Gunseikan menentang rencana itu dan rombongan kembali ke rumah Maeda untuk membuat naskah Proklamasi di sana.
3. Mesin Ketik Dipinjam dari Kolonel Kandeler Komandan Angkatan Laut Jerman
Fakta menarik dari perumusan naskah Proklamasi adalah mesin ketik yang digunakan.
Tahukah teman-teman? Ternyata mesin ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman.
Dilansir dari Kompas.com, mesin ketik itu adalah pinjaman dari Kolonel Kandeler Komandan Angkatan Laut Jerman.
Baca Juga: Mengenal Sayuti Melik, Jurnalis Andal yang Mengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Menariknya, mesin ketik yang akhirnya digunakan untuk mengetik teks Proklamasi itu menggunakan huruf kanji.
4. Kertas yang Digunakan untuk Merumuskan Teks Proklamasi
Seperti kita tahu, ada tiga tokoh yang merumuskan naskah Proklamasi, yakni Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo.
Namun, ternyata tidak semuanya menuliskan naskah teks Proklamasi dalam secarik kertas, lo.
Soekarno menuliskan konsepnya di atas secarik kertas, sementara Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.
Kertas yang digunakan oleh Soekarno merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru.
5. Perumusan Teks Proklamasi Bertepatan dengan Puasa Ramadan
Tahukah teman-teman? Saat perumusan teks proklamasi, ternyata bertepatan dengan bulan puasa.
Oleh karena itu, sebagian peserta rapat yang beragam muslim menjalankan ibadah puasa, teman-teman.
Nah, maka Satsuki Mishima sebagai kepala staf bagian rumah tangga Maeda menjamu tamu-tamu mereka saat sahur.
Satsuki Mishima membuatkan menu makan sahur berupa nasi goreng disertai beberapa menu lain berupa ikan sarden, telur, dan roti.
Baca Juga: Cari Jawaban Teks Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, Kelas 5 SD Tema 5
6. Peran Pewarta yang Mengabadikan Pembacaan Teks Proklamasi
Peran pewarta juga tidak boleh dilewatkan dalam peristiwa penting ini, teman-teman.
Ada Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS yang mengabadikan momen pembacaan teks Proklamasi.
Sementara itu BM Diah dan Jusuf Ronodipuro membantu penyebaran berita proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram serta melalui lisan.
Tanpa mereka, berita Proklamasi kemerdekaan tidak akan sampai ke seluruh penjuru dunia.
7. Teks Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Bung Karno sempat ditemukan di tempat sampah di rumah Laksamana Maeda.
Beruntungnya, naskah proklamasi tulisan Bung Karno ditemukan oleh wartawan asal Aceh, BM Diah dan disimpan selama 47 tahun.
Setelah itu, BM Diah menyerahkan teks proklamasi tersebut ke Museum Arsip Nasional pada tahun 1995.
(Penulis: Sandra Desi Caesaria, Fransiska Viola Gina, Iveta R.)
----
Kuis! |
Siapa perwira Jepang yang ikut andil dalam perumusan Teks Proklamasi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR