Bobo.id - Penyakit diabetes bisa dikenali lebih dini dengan memperhatikan gejala dan tanda-tanda pada tubuh.
Ada dua tipe diabetes yang bisa terjadi pada manusia, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Dikutip dari Livescience, diabetes tipe 1 yang disebut sebagai diabetes remaja, merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan gula darah tinggi.
Sedangkan diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah melebihi nilai normal.
Gejala umum diabetes antara lain rasa haus yang berlebihan, yang disertai dengan sering buang air kecil, hingga gatal yang teramat sangat di sekujur tubuh.
Lalu, mengapa pasien diabetes bisa merasakan gejala gatal di sekujur tubuh? Untuk mencari jawabannya, mari simak penjelasan ini.
Gatal Akibat Diabetes
Dilansir dari Halodoc.com, rasa gatal sendiri dikaitkan dengan respons tubuh terhadap kadar gula dalam darah yang melonjak.
Berdasarkan penjelasan ilmiah, kadar gula yang tinggi bisa membuat produksi zat sitokin meningkat.
Zat sitokin adalah hormon yang bisa menyebabkan peradangan jika jumlahnya berlebihan.
Pasien diabetes sering merasa gatal pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, dan bagian lainnya yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini 7 Gejala Diabetes yang Sering Muncul di Kulit, Sudah Tahu?
Sebenarnya, jamur dan bakteri ini sudah tumbuh secara alami pada kulit, sehingga kita harus menjaga kebersihan kulit.
Namun, tingginya kadar glukosa pada pasien diabetes membuat bakteri tumbuh cepat dan menginfeksi kulit.
Cara Mengendalikan Kadar Gula Darah
Menurut Kemenkes RI, pada kondisi normal, seseorang hanya boleh mencapai jumlah maksimal konsumsi gula yaitu 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari.
Sedangkan untuk pasien diabetes, jumlah maksimal konsumsi gula yang dianjurkan, yaitu tidak lebih dari 4 sendok makan per hari.
Nah, supaya gejala gatal tidak terjadi pada pasien diabetes, maka pasien harus menjaga atau mengendalikan kadar gula darahnya dengan cara berikut.
- Menghindari makanan olahan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi, seperti kue, biskuit, dan beragam camilan manis lain.
- Menghindari makanan dan minuman dengan gula tambahan, seperti minuman bersoda, permen, buah kaleng, dan sejenisnya.
- Mengurangi jumlah pemberian gula pada masakan yang dikonsumsi sehari-hari.
- Memilih makanan dan minuman kemasan yang memiliki kadar gula rendah.
- Mengonsumsi banyak buah dan sayur yang aman bagi pasien diabetes.
Baca Juga: Bolehkah Pasien Diabetes Mengonsumsi Pepaya? Ini Penjelasannya
- Mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dengan kandungan gula rendah.
- Memperbanyak minum air putih agar dapat membantu kerja ginjal dalam mengeluarkan kadar gula dalam darah melalui urine.
- Rajin berolahraga supaya karbohidrat yang dikonsumsi tidak berubah menjadi gula.
- Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah minimal 3 sampai 6 bulan sekali.
- Menghindari makanan yang tinggi kalori, gula, karbohidrat, lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah dan daging olahan.
- Mengendalikan porsi makan agar tidak kelebihan muatan lemak dan gula dalam tubuh.
(Penulis: Sarah Nafisah, Grace Eirin)
---
Kuis! |
Berapa jumlah maksimal konsumsi gula untuk pasien diabetes? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Livescience,Halodoc.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR