“Saya berharap TDCAC semakin maju dan terus berinovasi dalam mengembangkan banyak potensi dan bakat anak-anak Indonesia,” kata Tasya.
Sementara itu, Afnan menceritakan keinginannya membuat karya Mobil Enceng Gondok terinspirasi dari tanaman eceng gondok yang memiliki banyak manfaat. Eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan tangan, bahan bakar ramah lingkungan, dan furnitur.
Sayangnya, lanjut Afnan, saat ini masih banyak orang yang menganggap eceng gondok sebagai gulma yang dapat merusak ekosistem di perairan.
“Mobil Enceng Gondok adalah mobil impian saya. Terbuat dari anyaman eceng gondok dan ditenagai oleh biofuel yang dihasilkan dari pengolahan eceng gondok yang tumbuh di perairan Indonesia,” jelas Afnan.
Dia juga bermimpi bahwa mobil tersebut mampu membersihkan perairan, mengurangi pemanasan global, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Semoga ke depannya TDCAC bisa mengajak lebih banyak anak-anak untuk mengikuti lomba ini dan semoga TDCAC bersama anak-anak bisa menyalurkan imajinasi mobil Toyota masa depan yang ramah lingkungan,” harap Afnan.
Terima kasih kepada anak-anak Indonesia yang sudah berpartisipasi dalam TDCAC ke-15. Selamat kepada para pemenang! Sampai jumpai kembali di TDCAC ke-16.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR