Bobo.id - Teman-teman, selama ini bagaimanakah caramu mengisi daya baterai ponsel?
Dengan kemajuan zaman, kita mengenal beragam teknologi cara pengisian daya baterai ponsel, misalnya dengan fast charging.
Fast charging adalah fitur pengisian daya baterai yang cepat. Umumnya, daya yang dihantarkan melalui kabel (wired).
Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dalam waktu yang lebih singkat dibanding charger biasanya.
Untuk dapat bisa dikategorikan sebagai fast charging, sebuah charger harus memiliki daya hantar listrik sebesar 15 Watt.
Namun, meskipun charger yang kita gunakan canggih dan bisa digunakan untuk fast charging, kita perlu memperhatikan cara kita mengisi daya.
Sebab, jika kita tetap melakukan kesalahan mengisi daya, baterai ponsel menjadi tidak awet, teman-teman.
Biasanya, sebagian orang akan menghubungkan ponsel ke charger terlebih dahulu.
Kemudian, charger itu dicolokkan atau disambungkan ke stopkontak yang terdapat sumber daya listrik.
Apakah cara itu salah? Cara ini sebenarnya tidak salah, namun ternyata dapat mengurangi kesehatan baterai ponsel, lo.
Lalu, bagaimanakah cara mengisi daya baterai ponsel yang benar? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Cara Mudah Update Whatsapp di Laptop dan Komputer, Tidak Perlu Uninstall
Cara Mengisi Daya Ponsel
Dilansir dari Kompas Tekno, cara kita mengisi daya baterai ponsel ternyata bisa memengaruhi kesehatan baterai.
Kesehatan baterai adalah durasi pemakaian baterai sebelum perlu diisi daya atau kemampuan dalam menyimpan daya.
Ketika kita salah memilih cara mengisi daya ponsel, tidak jarang muncul percikan api di sekitar stopkontak.
Percikan api tersebut terjadi akibat terdapat lonjakan tegangan listrik dalam waktu yang singkat.
Dikutip dari laman resmi produsen konektor daya, Hongyi Tech Group, tegangan listrik semacam itu bisa mendorong kesehatan baterai pada HP terus menurun.
Caranya dengan menghubungkan charger ke stopkontak terlebih dahulu sebelum memasang kabel charger ke ponsel.
Dengan urutan tersebut, tegangan listrik berintensitas tinggi dapat diredam dulu oleh charger.
Setelah menghubungkan charger ke stopkontak, kamu bisa mulai menyambungkan kabelnya ke port ponsel.
Cara ini dikatakan lebih aman untuk menjaga kesehatan baterai ketimbang menghubungkan charger ke ponsel terlebih dahulu.
Namun, setelah selesai mengisi daya, jangan biarkan charger terus tertancap di stopkontak, lo, teman-teman.
Baca Juga: Hindari Phubbing, Perilaku Sering Abaikan Orang Lain Akibat Fokus Bermain Ponsel
Bahaya Membiarkan Charger Tertancap di Stopkontak
Charger yang terus terpasang di stopkontak bisa menimbulkan korsleting, apalagi charger yang dipakai berkualitas buruk atau abal-abal.
Korsleting adalah terputusnya arus listrik karena kawat yang bermuatan arus positif dan negatif bersentuhan.
Nah, hal itu kemudian menyebabkan terjadinya hubungan pendek. Korsleting listrik bisa berujung menyebabkan masalah besar seperti kebakaran.
Perlu diketahui, charger yang masih menancap di stopkontak masih terus mengalirkan listrik meski handphone telah dicabut, lo.
Kalau ujung kabel yang biasa ditancapkan ke handphone tersebut tidak sengaja tersentuh, bisa membuat orang tersetrum.
Tidak hanya itu, membiarkan charger terus tertancap di stopkontal padahal sudah tidak digunakan juga salah satu perilaku boros listrik.
---
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan fast charging? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR