Bobo.id - Adakah di antara teman-teman yang bercita-cita menjadi seorang arkeolog?
Arkeolog adalah seorang ahli arkeologi yang mempelajari prasejarah atau peninggalan peradaban seperti bangunan, fosil, artefak, hingga dokumen-dokumen kuno.
Nah, biasanya arkeolog ini meneliti peninggalan kuno yang mereka temukan pada masa sekarang.
Salah satu yang arkeolog temukan dan teliti adalah bangunan atau situs kuno yang terkubur di dalam tanah.
Pernahkah teman-teman penasaran, mengapa sebagian besar situs dan bangunan kuno ditemukan terkubur di dalam tanah, ya?
Ternyata pertanyaan seperti di atas bisa dijelaskan oleh para ahli, lo. Yuk, cari tahu alasannya!
Letusan Gunung Berapi
Ketika terjadi letusan gunung berapi, maka gunung akan mengeluarkan material-material bumi berupa awan panas, debu vulkanik, hingga lahar dingin.
Material-material yang berasal dari perut bumi ini bisa mengalir dan tersebar di wilayah-wilayah di sekitarnya.
Nah, pada zaman kuno, masyarakat belum menemukan teknologi khusus untuk mengurangi dampak dari bencana gunung meletus.
Sehingga, ketika gunung berapi meletus, abu vulkanik dan lahar dingin akan mengubur semua bangunan yang dilewatinya.
Baca Juga: Jadi Peradaban Pertama yang Bisa Membaca dan Menulis, Ini 5 Fakta Menarik dari Peradaban Mesir Kuno
Semakin lama, abu vulkanik dan material lahar dingin akan menjadi tanah yang bisa ditumbuhi tanaman atau dibangun bangunan lain di atasnya.
2. Lumpur yang Terbawa Hujan
Selain material vulkanik, air yang mengalir membawa tanah yang mengendap juga dapat membuat bangunan terkubur.
Hal ini sering terjadi pada bangunan-bangunan kuno yang terletak di bantaran sungai.
Kita semua tahu bahwa air hujan yang terus-menerus menghujani suatu wilayah, maka dapat menimbulkan erosi tanah dan batuan.
Erosi tanah merupakan keadaan ketika lapisan tanah bagian atas menjadi menipis akibat terjadinya pengikisan tanah oleh beberapa elemen seperti angin, air, atau es.
Lapisan tanah yang terkikis air hujan akan dibawa ke mana saja aliran air hujan akan pergi.
Nah, air hujan yang membawa lumpur ini kemudian menutup bangunan sedikit demi sedikit, dan menimbun bangunan di sekitarnya.
Lumpur yang mengering itu ditambah dengan lapisan debu yang terbawa angin, akan membuat bangunan lebih cepat terkubur.
Bayangkan jika air hujan yang terjadi selama ratusan tahun terus membawa tanah dan lumpur ke daerah yang sama.
Akibatnya, dapat menyebabkan permukaan tanah naik dan benda-benda yang ada di tanah rendah mulai terkubur.
3. Peradaban Lebih Baru
Selain itu, ada pula kota dan bangunan kuno yang sengaja dikubur dan dihancurkan oleh masyarakat dengan generasi lebih maju.
Ketika bangunan kuno tidak lagi bisa digunakan, dan hanya berwujud reruntuhan, maka akan dibangun peradaban baru.
Peradaban baru ini bisa dari budaya yang berbeda. Misalnya, karena bangsa lain ingin menaklukkan bangsa tersebut.
Ada pula peradaban yang memang sengaja membuat bangunan atau kota yang lebih baru, sementara bangunan lama dibiarkan hancur dengan sendirinya.
Nah, itulah alasan mengapa kita sering menemukan bangunan atau kota kuno di bawah tanah dan tertimbun selama ratusan hingga ribuan tahun.
---
Kuis! |
Apa penyebab erosi tanah? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR