Bobo.id - Siapa yang menanam aglonema di rumah? Kalau iya, tentunya teman-teman ingin aglonema tumbuh subur.
Aglonema (Aglaonema) adalah tanaman hias yang dikenal juga dengan sebutan Sri Rezeki. Ini adalah tanaman hias yang berasal dari suku Araceae.
Tanaman hias populer ini semakin dikenal namanya di Indonesia saat masa awal pandemi COVID-19. Namun, hingga kini tanaman ini masih banyak digemari.
Warna daun yang cantik dan beragam menjadi daya tarik tersendiri bagi aglonema. Bahkan ada jenis aglonema yang harganya bisa sampai puluhan hingga ratusan juta, lo.
Nah, teman-teman yang memiliki aglonema jika ingin tanamanmu subur, coba perhatikan empat masalah pada aglonema yang bisa membuatnya mati.
Apa saja? Yuk, kita cari tahu!
4 Masalah pada Aglonema yang Bisa Membuat Tanaman Mati
1. Daun Menguning
Masalah paling umum untuk aglonema adalah menguningnya daun.
Daun kuning adalah tanda penyiraman kurang atau kelebihan air. Namun, penyebab yang paling sering adalah kelebihan air.
Pastikan kita menjaga tanah tetap lembab, tetapi tidak basah agar daun aglonema tidak menguning.
Baca Juga: Aglonema tidak Kunjung Bertunas? Ini 4 Cara Agar Aglonema Sering Bertunas
Jika daun kekuningan masih muncul, kemungkinan aglonema menderita kekurangan tembaga. Ini adalah masalah paling umum pada aglonema.
Hal itu karena merupakan tanaman pemakan tembaga di dalam tanah.
Kalau sudah begini, aglonema akan kekurangan nutrisi mikro. Sehingga kita harus membantunya dengan memberikan pupuk.
2. Ujung Daun Berubah Kecokelatan
Selain daun yang menguning, terkadang ujung daun aglonema juga berubah warna menjadi kecokelatan.
Ujung kecokelatan pada daun hijau biasanya disebabkan oleh penumpukan garam, klorin, mineral atau flourida dari air keran yang berasal dari tanah.
Untuk mengatasinya, kita bisa menyiramnya dengan air yang sudah disuling. Cara lainnya, kita bisa memindahkan aglonema ke media tanam (tanah) yang baru.
3. Hama
Hama yang paling sering menyerang aglonema adalah kutu putih. Mereka menempel pada daun dan menyedot getah tanaman.
Pada akhirnya ini akan menyebabkan kerusakan pada aglonema.
Selain kutu putih, ada jenis hama lain yang juga bisa muncul. Misalnya, seperti tungau laba-laba dan kutu daun.
Baca Juga: Cara Membuat Daun Aglonema Merah Merona, Salah Satunya Beri Pupuk Khusus
Hama jenis ini juga suka memakan getah tanaman. Mereka akan menempel di bagian bawah daun dan batang.
Masalah hama ini bisa ditangani dengan penyemprotan insektisida alami pada aglonema.
Insektisida alami ini sebaiknya dioleskan pada malam hari atau ketika tanaman tidak terkena cahaya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terbakarnya daun.
4. Penyakit
Aglonema rentan terhadap antraknosa dan bercak daun myrothecium.
Baik antraknosa dan bercak daun myrothecium merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit ini bisa mengubah warna daun aglonema dan menyebabkan lubang atau bintik-bintik cokelat kering yang tidak merata.
Kemudian perlahan-lahan bisa berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah pada daun.
Mengobati ini membutuhkan fungisida tembaga cair. Gunakan saat aglonema sudah tidak terkena cahaya matahari.
Bintik daun bakteri juga bisa muncul pada aglonema. Biasanya ditularkan melalui alat yang tidak disterilkan atau oleh kutu daun.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 5 Penyebab Daun Aglonema Menguning dan Cara Mengatasinya dengan Mudah
Untuk mengatasinya kita juga bisa melakukan cara yang sama untuk mengatasi antraknosa dan bercak daun myrothecium.
Jika aglonema sering tergenang air, ia juga bisa mengalami kebusukan akar. Ini adalah hal yang parah dan bisa menyebabkan aglonema mati.
Karena itu, jangan sampai menyiram aglonema secara berlebihan, ya.
Cara Menyiram Aglonema yang Tepat
1. Jenis Air yang Baik untuk Menyiram Aglonema
Air keran secara alami mengandung bahan kimia dari dalam tanah. Ini nantinya akan menjadi tumpukan garam di dalam tanah aglonema.
Karena itu, hindari menyiram aglonema dengan air keran.
Gunakanlah air yang sudah disuling, seperti air mineral untuk menyiram aglonema. Hal itu karena air yang sudah disuling sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan kimia.
Namun, kita juga bisa memanfaatkan air hujan untuk menyiram aglonema.
Bahkan air hujan dinilai sebagai jenis air paling baik untuk menyiram aglonema karena pH yang rendah.
Kita bisa menampung air hujan di dalam wadah besar untuk stok air menyiram aglonema setelah musim hujan usai.
Baca Juga: Cara Mudah Merawat Aglonema di Rumah, Perhatikan 7 Hal Ini untuk Membuatnya Subur dan Cantik
2. Atur Jadwal Penyiraman dan Sesuaikan dengan Kondisi Aglonema
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa memengaruhi jadwal penyiraman aglonema:
- Paparan cahaya
Sebagian besar jenis aglonema akan bertahan dalam tingkat paparan cahaya yang berbeda.
Aglonema bisa berkembang dengan baik di bawah sinar matahari tidak langsung yang cerah. Namun, mereka juga bisa bertahan dalam kondisi cahaya rendah.
Aglonema yang ditempatkan di lingkungan yang kurang cahaya akan memiliki warna dedaunan yang lebih hijau.
Tanaman seperti itu membutuhkan lebih sedikit penyiraman jika dibandingkan dengan yang terkena paparan sinar matahari tidak langsung yang tinggi.
- Dalam atau luar ruangan
Lingkungan luar ruangan berbeda dengan lingkungan dalam ruangan.
Ketika aglonema tumbuh di luar ruangan ia akan mengonsumsi lebih banyak air. Hal itu karena tingkat penguapan yang lebih tinggi dan aliran udara yang lebih tinggi.
Jadi, jika kamu menanam aglonema di dalam ruangan harus disiram lebih jarang daripada yang di luar ruangan.
Baca Juga: Sering Diremehkan dan Diabaikan, Padahal 4 Hal Ini Membuat Anakan Tanaman Aglonema Tidak Subur
- Tingkat kelembaban
Aglonema merupakan tanaman yang berasal dari hutan hujan. Oleh karena itu mereka menyukai iklim yang lembap.
Menempatkannya di kamar mandi akan sangat bagus. Hal itu karena kamar mandi biasanya punya tingkat kelembapan yang tinggi.
Perlu diingat, semakin lembap cuaca, maka aglonema semakin sedikit membutuhkan air.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | City and Garden,epicgardening.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR