Bobo.id - Diikuti oleh klub-klub besar dunia, Liga Eropa 2022/2023 menjadi ramai diperbincangkan oleh para penggemar sepak bola.
Sejak dahulu, pertandingan sepak bola Eropa menarik minat banyak orang dari berbagai negara, baik dari Eropa sendiri, maupun di luar Eropa.
Namun, pernahkah teman-teman mengetahui, kira-kira kapan pertama kali pertandingan yang dikenal dengan nama Liga Eropa UEFA ini diselenggarakan, ya?
Yuk, kita cari tahu sejarah dan fakta-fakta menarik Liga Eropa UEFA dari penjelasan berikut ini!
Sejarah Liga Eropa UEFA
Sebelumnya, apakah teman-teman tahu apa kepanjangan dari UEFA? Kepanjangan UEFA yaitu Union of European Football Associations.
UEFA merupakan badan administratif dan pengatur sepak bola Eropa, yang menjadi salah satu dari enam konfederasi benua dari badan sepak bola dunia FIFA.
Sebagai informasi, FIFA (Fédération Internationale de Football Association) merupakan badan pengendali sepak bola internasional.
FIFA didirikan oleh Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss serta Swedia. Kejuaraan dunia sepak bola pertama kali diadakan di Uruguay, pada 1930.
Setelah FIFA resmi berdiri, induk organisasi sepak bola dunia itu memperkenalkan pesta olahraga sepak bola terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia.
Hingga saat ini, FIFA memegang mandat sebagai badan penyelenggara permainan sepak bola secara global termasuk bertanggung jawab terhadap Piala Dunia.
Baca Juga: Profil Jesse Lingard, Pemain Sepak Bola Andalan Inggris di Piala Dunia
Jika Piala Dunia diikuti oleh hampir seluruh klub sepak bola dari negara-negara anggota FIFA, Liga Eropa hanya khusus untuk klub sepak bola Eropa, teman-teman.
Liga Eropa pertama kali diselenggarakan oleh UEFA sejak tahun 1971 untuk klub-klub sepak bola Eropa yang memenuhi kriteria keikutsertaan.
Tidak heran jika Liga Eropa begitu populer, sebab diketahui pertandingan ini merupakan kompetisi klub sepak bola paling bergengsi di Eropa setelah Liga Champion UEFA.
Sebelumnya, Liga Eropa dikenal dengan sebutan Piala UEFA. Namun, setelah 38 tahun kemudian, Piala EUFA berganti nama menjadi Liga Europa.
Piala UEFA didahului oleh Inter-Cities Fairs Cup, yang merupakan kompetisi sepak bola Eropa yang dimainkan antara tahun 1955 dan 1971.
Klub-klub yang berhasil menang dari pertandingan Liga Eropa dari waktu ke waktu, semakin banyak dikenal orang.
Itulah mengapa, kebanyakan klub besar dunia berasal dan berada di Eropa, teman-teman.
Hadiah Kemenangan
Jika sebuah klub berhasil memenangkan pertandingan final pada Liga Eropa EUFA ini, maka akan mendapatkan hadiah berupa trofi, dan uang.
Piala UEFA, juga dikenal sebagai Coupe UEFA, adalah piala yang diberikan setiap tahun oleh UEFA ke klub sepak bola yang memenangkan Liga Eropa UEFA.
Awalnya, pemenang Liga Eropa EUFA dapat membawa trofi asli selama setahun sebelum mengembalikannya ke UEFA.
Baca Juga: Fakta Menarik Kota Milan, Mulai dari Sepak Bola hingga Kota Mode Dunia
Namun, setelah dibuat peraturan yang baru, trofi asil tetap berada di UEFA setiap saat. Nah, trofi replika ukuran penuh yang diberikan kepada setiap pemenang kompetisi.
Selain trofi, klub yang menang tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan akan menerima lencana multi-pemenang.
Trofi asli Liga Eropa UEFA dirancang dan dibuat oleh Bertoni untuk Final Piala UEFA 1972. Ukurannya seberat 15 kg (33 pon) dan berwarna perak di atas alas marmer kuning.
Tidak hanya trofi atau lencana, pemenang Liga Eropa juga akan mendapatkan hadiah uang yang diterima oleh klub.
Uang tersebut dibagi menjadi pembayaran tetap berdasarkan partisipasi dan hasil, dan jumlah variabel yang bergantung pada nilai pasar TV mereka.
Pada Liga Eropa musim 2018–2019, juara mendapatkan uang sebesar €8.500.000.
Jika dikonversikan ke mata uang Rupiah, maka hadiahnya senilai Rp125.463.257.064 atau 125 miliar Rupiah.
---
Kuis! |
Apa perbedaan Piala Dunia dan Liga Eropa? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR