Bobo.id - Manusia bisa mengalami penyakit karena pola hidup yang tidak sehat atau tertular oleh orang lain.
Oleh karena itu, berdasarkan penularannya, penyakit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Dilansir dari Alodokter.com, penyakit menular umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur.
Sedangkan penyakit tidak menular terjadi karena faktor genetik atau keturunan, usia, serta faktor lingkungan.
Meskipun tidak bisa menular kepada orang lain, justru penyakit tidak menular dikenal sebagai penyakit berbahaya.
Berdasarkan data WHO tahun 2021, diperkirakan sekitar 41 juta orang yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular.
Lalu, apa saja jenis penyakit tidak menular yang membahayakan kesehatan manusia? Yuk, simak!
1. Diabetes
Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah akibat kekurangan hormon insulin.
Hormon insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas, yang fungsi utamanya adalah membantu mengontrol gula darah.
Saat seseorang mengalami kekurangan insulin atau insulin yang diproduksi tidak bisa bekerja dengan normal, maka glukosa dalam darah akan menumpuk.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Organ Pernapasan Tetap Sehat, Terhindar dari Penyakit
Padahal sel-sel tubuh tetap membutuhkan bahan makanan untuk menghasilkan energi.
Oleh sebab itu, untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan energi, sel-sel tubuh akhirnya mengolah lemak menjadi energi.
Jika hal ini terus berlanjut, keton akan menumpuk di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih asam (asidosis).
Hal tersebut menyebabkan ketoasidosis diabetik, yang merupakan komplikasi diabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh.
Termasuk penyakit berbahaya, pada tahun 2019, terdapat 4,2 juta kematian yang disebabkan oleh diabetes, menurut WHO.
2. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah dan jantung.
Contohnya yaitu jantung koroner, salah satu penyakit paling berbahaya di dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh adanya timbunan lemak yang menyumbat pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Jika lemak semakin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Berkurangnya aliran darah ke jantung menyebabkan sesak napas, dan dalam kondisi yang parah dapat terjadi serangan jantung.
Baca Juga: 7 Sayuran yang Bisa Membantu Turunkan Gula Darah, Salah Satunya Wortel
Ada 3 kondisi gejala jantung koroner, yaitu angina, serangan jantung, dan gagal jantung.
Angina yaitu nyeri dada akibat berkurangnya suplai darah ke otot jantung. Serangan jantung adalah terjadi ketika arteri sudah tersumbat sepenuhnya.
Sedangkan gagal jantung menyebabkan darah menumpuk di paru-paru, sehingga orang yang mengalaminya akan sesak napas.
3. Kanker
WHO menguraikan apa itu kanker sebagai penyakit yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun, dan sering disebut sebagai tumor ganas atau neoplasma.
Ya, sel-sel tumor ganas menyerang jaringan normal di sekitarnya dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain, disebut juga kanker.
Dikutip dari Livescience, ciri khas penyakit kanker yaitu berkembangnya sel-sel abnormal di dalam tubuh secara pesat, dan melampaui batas sel pada umumnya.
Jika terlambat terdeteksi, proses terakhir perkembangan sel kanker disebut metastasis. Metastasis luas merupakan penyebab utama kematian akibat kanker.
Menurut penelitian WHO, kanker terjadi saat usia bertambah karena mekanisme perbaikan sel menjadi kurang efektif.
Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.
Nah, itulah 3 penyakit tidak menular yang justru berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
---
Kuis! |
Apa penyebab penyakit jantung koroner? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR