Bobo.id - Teman-teman, apakah di sekitar tempat tinggalmu pernah terjadi pencemaran air?
Dilansir dari Live Science, pencemaran air atau water pollution adalah masuknya zat asing seperti bahan kimia ke dalam air.
Biasanya bahan kimia tersebut berasal dari limbah pabrik atau limbah pertanian yang bisa merusak ekosistem air.
Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada 783 juta orang yang tidak memiliki akses air bersih akibat pencemaran air.
Krisis air bersih bisa terjadi karena air yang sudah tercemar tidak boleh sembarang digunakan, karena bisa menyimpan beragam bakteri di dalamnya.
Apa itu bakteri? Bakteri adalah organisme bersel satu yang hidup di semua habitat di Bumi, bahkan permukaan dan di dalam tubuh kita.
Bakteri hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop yang mampu melakukan pembesaran tinggi.
Oleh karena itu, terkadang manusia tidak pernah tahu apakah air yang digunakan mengandung bakteri atau tidak.
Nah, kali ini Bobo akan memberikan informasi mengenai bakteri apa saja yang ada di dalam air yang tercemar. Yuk, simak!
1. Bakteri Salmonella
Bakteri Salmonella bisa hidup di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan dan menyebar melalui tinja atau feses.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Organ Pernapasan Tetap Sehat, Terhindar dari Penyakit
Biasanya, seseorang dapat terinfeksi bakteri ini karena mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.
Seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella dapat mengalami gejala berupa demam, diare, dan kram perut selama 4–7 hari.
2. Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli atau disingkat E. coli, hidup di usus manusia maupun hewan. Namun, beberapa jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Bakteri E. coli di pencernaan membantu menguraikan makanan, maka nutrisi yang terkandung di dalam makanan tersebut akan semakin bertambah.
Namun, bakteri ini juga bisa menjadi penyebab terkontaminasinya air yang kita konsumsi sehari-hari.
Akibatnya, kita bisa mengalami gejala dan gangguan pencernaan seperti, kram perut parah, diare berdarah, dan muntah.
Perlu diketahui, E. coli sangat mudah menular akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Infeksi akibat E. coli dapat diobati di rumah dan dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Akan tetapi, jika gejala gangguan pencernaan tidak kunjung sembuh, maka orang yang mengalaminya harus segera mendapatkan pengobatan dari dokter.
3. Bakteri Shigella
Baca Juga: Sama-Sama Terjadi pada Lambung, Ini Perbedaan Tukak Lambung dan Penyakit Maag
Bakteri shigella adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular shigellosis, salah satu bentuk penyakit disentri.
Orang yang terinfeksi bakteri ini dapat mengalami gejala diare yang lebih encer dan terkadang disertai darah, demam, serta kram perut.
Penyakit tersebut dapat menular saat mengonsumsi air dan makanan maupun menyentuh benda yang telah terkontaminasi bakteri Shigella.
4. Hepatitis A
Virus Hepatitis A adalah penyebab penyakit hepatitis A, yang dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.
Saat terinfeksi virus ini, akan terjadi gejala kulit berwarna kekuningan, demam, tidak berselera makan, dan rasa tidak nyaman di perut sebelah kanan.
Selain melalui air yang terkontaminasi, virus hepatitis A juga dapat menyebar karena sanitasi yang buruk.
Jika kebersihan diri yang tidak dijaga,dan terjadi kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi, maka virus ini akan menular dengan mudah.
---
Kuis! |
Bakteri E. coli menular melalui? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | livescience,alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR