Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas manusia zaman praaksara.
Perlu diketahui zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah masa di mana manusia belum mengenal tulisan.
Aktivitas manusia zaman praaksara terbagi menjadi 4, antara lain:
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
- Masa bercocok tanam, dan
- Masa perundagian.
Setiap masa, terdapat perbedaan dan perubahan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh manusia, teman-teman.
Contohnya, pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut yang mulai menetap cukup lama di gua dan cerukan di tepi pantai.
Pada buku halaman 93, kita diajak untuk menjawab pertanyaan seni lukis pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya?
Baca Juga: Jenis-Jenis Manusia Masa Praaksara di Indonesia
Kali ini Bobo akan memberikan penjelasan terkait seni lukis pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Simak, yuk!
Bagaimana Seni Lukis yang Ada pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut?
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, manusia sudah bisa menghasilkan beberapa kebudayaan.
Salah satu kebudayaan yang dilahirkan pada masa ini adalah kesenian, khususnya seni lukis.
Umumnya, manusia praaksara akan melukis di dalam gua-gua tempat mereka tinggal dan menetap beberapa waktu.
Lukisan ini menggambarkan tentang sebuah pengalaman, perjuangan, serta harapan hidup mereka.
Seni lukis pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut ini berbentuk cap tangan dengan warna merah, hitam, atau putih.
Manusia praaksara akan merentangan jari tangannya ke permukaan dinding dan kemudian ditaburi atau disiram dengan cat.
Lukisan ini menjadi bukti sejarah keberadaan manusia praaksara di masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
Lewat lukisan ini, mereka juga ingin menggambarkan bagaimana kehidupan sosial-ekonomi pada masa itu.
Tak hanya itu saja, lukisan itu juga mengungkapkan kepercayaan masyarakat praaksara akan kekuatan magis.
Baca Juga: Pembabakan Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi: Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum
Lokasi Penemuan Lukisan
Pada 1950, salah seorang sejarawan bernama C.H.M Heeren-Palm menemukan sebuah lukisan dinding di Gya Pattae, Maros, Sulawesi Selatan.
Di dinding gua itu ada sebuah lukisan yang menggambarkan seekor babi rusa yang melompat dengan panah tertancap di bagian jantungnya.
Adanya lukisan ini memberikan gambaran tentang bagaimana cara manusia praaksara pada zaman itu bertahan hidup.
Yap, lukisan itu menggambarkan manusia praaksara bertahan hidup dengan memburu hewan-hewan sekitarnya.
Selain itu, ditemukan juga berbagai cap-cap tangan dengan jari-jarinya direntangkan dan diwarnai menggunakan cat merah.
Banyak peneliti menyebutkan bahwa lukisan di Gua Maros ini adalah lukisan tertua di dunia, teman-teman.
Sebab, diketahui lukisan yang ada di Gua Maros ini usianya telah mencapai 45.500 tahun, lo.
Bukti lukisan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut tidak hanya dapat ditemukan di Sulawesi Selatan.
Bukti hasil seni lukis manusia praaksara lainnya juga dapat ditemukan di Jawa Timur, Nusa Tenggara, hingga Irian Jaya.
Nah, itulah penjelasan terkait seni lukis yang ada pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Bagaimana Pembagian Kerja dan Cara Manusia Berburu pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan?
----
Kuis! |
Aktivitas manusia praaksara terbagi menjadi empat, apa saja? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR