Bobo.id - Tahukah teman-teman asal kata 'hoax' atau hoaks yang sering kita dengar dari media massa?
Kita harus berhati-hati dengan berita hoax yang banyak tersebar di media cetak maupun digital, ya.
Apa, sih, arti kata hoax tersebut?
Yuk, kita kaji sejarah asal muasal kata hoax serta artinya berikut ini.
Istilah hoax merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang masuk sejak era industri. Diperkirakan istilah ini pertama kali muncul pada 1808.
Kata 'hoax' ini diyakini ada sejak ratusan tahun sebelumnya, yakni 'hocus' dari mantra 'hocus pocus'.
Frasa ini sering disebut oleh pesulap, selain 'sim salabim'.
Mantra pesulap 'hocus pocus' ini memiliki arti sebagai mengelabui atau terkelabui, teman-teman.
Kemudian, kata hocus diubah menjadi hocs untuk menyebutkan berita tidak benar pada awal-awal tahun 1800-an.
Kemudian, pengejaan hocs pun perlahan diubah menjadi hoax.
Itulah kenapa 'hoax' tidak dibaca ho-aks, tapi dibaca hoks, yang mirip dengan kata awalnya.
Baca Juga: Banyak Muncul di Berita dan Buat Orang Bingung, Apa Itu Kabar Hoaks?
Arti hoax sendiri pada masa sekarang adalah berita bohong.
Berita Hoax dan Cirinya
Salah satu hoax yang sering beredar adalah ancaman asteroid menghantam bumi hingga menyebabkan kiamat pada tahun 2012 kemarin.
NASA, pada 2012, membantah rumor asteroid jatuh dan mengakibatkan kerusakan besar di bumi.
Menurut mereka, asteroid yang berpotensi berbahaya memiliki 0,01 persen berdampak pada bumi selama 100 tahun ke depan.
Hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang menyebarkan informasi bohong atau hoax.
Tujuan berita hoax untuk menyebarkan kebencian terhadap seseorang, atau suatu kelompok.
Bisa juga berupa penipuan, provokasi, propaganda, atau pembentukan opini publik, hingga upaya yang direkayasa untuk menutupi kesalahan tertentu.
Berita hoaks yang beredar di tengah masyarakat sering kali berkaitan dengan isu politik, keyakinan, SARA, hingga isu pandemi COVID-19.
Jadi, banyak sekali informasi atau berita bohong yang bereda di Indonesia.
Teman-teman harus berhati-hati, ya.
Baca Juga: Cari Tahu Bahaya Hoaks dari Kisah Sahabat Pelangi: Kabar Kabur di Video Ini
Ciri-ciri umum berita hoax adalah sebagai berikut:
1. Berita hoax menimbulkan kecemasan dan menimbulkan permusuhan antar satu sama lain.
2. Tidak ada sumber berita jelas yang dapat dimintai pertanggungjawaban atau klarifikasi.
3. Tidak memiliki struktur berita yang baik (5W + 1H).
4. Informasi bersifat menyerang, berat sebelah, dan tidak netral.
5. Memiliki judul menggiring opini yang tidak sesuai dengan isi berita.
6. Ada paksaan untuk membagikan berita tersebut supaya informasinya viral.
7. Berita yang ditulus tidak menyeluruh dan berdasarkan fakta, melainkan opini (pendapat).
Agar Tidak Tertipu Hoax
Hoax banyak tersebar di media-media berita daring, teman-teman.
Bahkan ada juga yang menyebar di media sosial dan aplikasi chat, seperti Facebook dan WhatsApp.
Baca Juga: Ini Dia 5 Hal yang Perlu Kita Perhatikan Saat Berteman di Media Sosial
Berikut ini cara mudah agar tidak tertipu hoax.
1. Cek sumber informasi/berita dan pastikan narasumber berita memiliki keahlian di bidang yang ia bicarakan.
2. Cek kelengkapan informasi yang disajikan.
3. Jangan tertipu oleh judul yang menggiring opini dan bersifat provokatif.
4. Perhatikan tanggal terbit artikel.
5. Perhatikan penulisan berita sesuai dengan KBBI, EYD, dan memenuhi kaidah 5W + 1H.
6. Jangan terburu-buru membagi (share) berita ke media sosial.
Nah, itulah asal kata hoax serta ciri dan tips agar tidak tertipu. Hati-hati, ya, teman-teman!
Baca Juga: Aturan Saat Berinternet, Salah Satunya Tidak Menyebarkan Gambar dengan Sembarangan
----
Kuis! |
Apa ciri-ciri umum berita hoax? |
Petunjuk: Cek halaman 3! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Source | : | dictionary,Kominfo - GO |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR