Bobo.id - Saluran pencernaan manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu saluran pencernaan atas dan saluran pencernaan bawah.
Saluran pencernaan atas terdiri dari kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus dua belas jari (duodenum).
Sedangkan saluran pencernaan bawah terdiri dari usus halus, usus besar, dan dubur.
Usus kita bisa mengalami beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi, peradangan, hingga pertumbuhan sel abnormal.
Nah, kali ini kita akan bersama-sama mencari tahu apa saja jenis saluran pencernaan bawah yang bisa menyebabkan pendarahan. Yuk, simak!
Penyakit infeksi usus terjadi karena bakteri Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri.
Bakteri dan parasit tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang menimbulkan gejala diare bercampur dengan darah dan lendir.
Selain gejala diare, seseorang yang mengalami infeksi usus akan merasakan nyeri perut, demam, dan muntah.
Tidak hanya bakteri, infeksi usus juga disebabkan oleh parasit seperti Balantidium coli yang menyebar melalui air.
Misalnya akibat berenang di kolam renang umum serta minum air dari sumur atau tangki air yang terkontaminasi.
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan juga bisa menyebarkan jamur Candida yang dapat menginfeksi usus.
Baca Juga: Saluran Pencernaan Usus Besar: Fungsi, Proses, dan Contoh Gangguannya
Fisura ani adalah luka atau sobekan kecil pada dinding dalam anus yang ditandai rasa sakit tajam saat BAB.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh feses yang besar atau keras akibat sembelit. Pendarahan pada fisura ani menetes setelah feses keluar dan berwarna merah segar.
Tidak perlu diobati, fisura ani biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari, terutama bila diiringi konsumsi makanan tinggi serat dan asupan cairan setidaknya 8 gelas per hari.
Dalam istilah medis, ambeien atau wasir disebut hemoroid, yaitu pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus.
Ada dua jenis wasir yang bisa dialami seseorang, wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid).
Pada wasir internal, pembuluh darah yang bengkak tidak terlihat dari luar. Sedangkan pada wasir eksternal, pembengkakan pembuluh darah tampak dari luar dan lebih nyeri.
Hingga saat ini, penyebab wasir belum diketahui, namun diperkirakan masih berkaitan dengan tingginya tekanan pada aliran darah di dalam atau di sekitar anus.
Tekanan ini menyebabkan pembuluh darah di rektum membengkak dan mengalami peradangan.
Penyakit wasir dapat juga terjadi karena diare yang berlangsung lama, terlalu lama duduk, hingga keturunan.
Banyak minum air dan makan makanan berserat bisa mencegah terjadinya sembelit yang dapat menyebabkan wasir.
Selain itu, kita juga tidak dianjurkan menahan atau menunda buang air besar, karena dapat membuat feses menjadi keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Baca Juga: 7 Pantangan Makanan untuk Pengidap Infeksi Saluran Pencernaan
Polip usus adalah benjolan kecil yang tumbuh di bagian dalam usus besar (kolon), yang pada kondisi tertentu dapat berkembang menjadi kanker usus besar.
Polip usus disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik yang menyebabkan sel di dalam usus menjadi abnormal.
Namun, ada juga beberapa faktor yang memengaruhi risiko terjadinya polip usus, yaitu berusia 50 tahun ke atas, obesitas, keturunan, mengalami radang usus, dan diabetes tipe 2.
Sayangnya, seseorang yang mengalami polip usus sering kali tidak menyadari ada benjolan karena ukurannya yang kecil.
Seorang dengan polip usus akan mengalami gejala perubahan frekuensi buang air besar, feses bercampur darah, nyeri perut, hingga anemia.
Kolitis ulseratif atau ulcerative colitis adalah peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum).
Luka di usus besar ini menyebabkan lebih sering buang air besar dan feses yang keluar disertai dengan darah atau nanah.
Penyebabnya belum diketahui, tetapi diperkirakan dipicu oleh respons sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel sehat di saluran pencernaan.
Berbeda dengan polip usus, kolitis ulseratif justru lebih sering terjadi pada seseorang di bawah 30 tahun, atau dengan keturunan kondisi serupa.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 3, Apa Perbedaan Organ Pencernaan Sapi dan Burung?
---
Kuis! |
Apa istilah medis untuk wasir? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR